Banjir Madina Meluas, Pengendara Nekat Terobos Genangan Meski Motor Tenggelam
loading...
A
A
A
MANDAILING NATAL - Banjir yang melanda Mandailing Natal ( Madina ) Sumatera Utara (Sumut) meluas ke sejumlah kecamatan dan ketinggian air bertambah. Bahkan pengendara motor nekat menerobos genangan meski motor tenggelam dan hanya menyisakan setir.
Dalam kondisi itu, warga di lokasi banjir juga masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman meski rumah mereka sudah terendam.
Diketahui, sejumlah kecamatan di Mandailing Natal, masih dilanda banjir hingga ketinggian 2 meter. Di Kecamatan Muara Batang Gadis, banjir melanda Desa Hutaimbaru, Lubuk Kapundung dan Ranto Panjang.
Di wilayah ini, ratusan rumah warga terendam banjir. Sementara di Kecamatan Natal, banjir terjadi di Desa Patiluban Hilir, Patiluban Mudik, Bondan Kase dan Balimbing.
Hingga Senin siang (12/12/2022), ketinggian banjir belum menunjukkan tanda tanda akan surut, namun warga memilih masih bertahan di rumah mereka masing-masing.
Banjir juga melumpuhkan arus lalu lintas di Jalur Lintas Sumatera karena genangan banjir di badan jalan mencapai 1 meter.
“Sebagian warga nekat melintas dengan mendorong kenderaannya ataupun menyewa rakit,” kata Kepala Desa Patiluban Hilir, Daflan.
Banjir di wilayah ini merupakan kejadian tahunan di saat musim penghujan, warga berharap pemerintah setempat segera menormalisasi aliran sungai agar tak setiap tahun menjadi penyebab banjir.
Dalam kondisi itu, warga di lokasi banjir juga masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman meski rumah mereka sudah terendam.
Diketahui, sejumlah kecamatan di Mandailing Natal, masih dilanda banjir hingga ketinggian 2 meter. Di Kecamatan Muara Batang Gadis, banjir melanda Desa Hutaimbaru, Lubuk Kapundung dan Ranto Panjang.
Di wilayah ini, ratusan rumah warga terendam banjir. Sementara di Kecamatan Natal, banjir terjadi di Desa Patiluban Hilir, Patiluban Mudik, Bondan Kase dan Balimbing.
Hingga Senin siang (12/12/2022), ketinggian banjir belum menunjukkan tanda tanda akan surut, namun warga memilih masih bertahan di rumah mereka masing-masing.
Banjir juga melumpuhkan arus lalu lintas di Jalur Lintas Sumatera karena genangan banjir di badan jalan mencapai 1 meter.
“Sebagian warga nekat melintas dengan mendorong kenderaannya ataupun menyewa rakit,” kata Kepala Desa Patiluban Hilir, Daflan.
Banjir di wilayah ini merupakan kejadian tahunan di saat musim penghujan, warga berharap pemerintah setempat segera menormalisasi aliran sungai agar tak setiap tahun menjadi penyebab banjir.
(nic)