Rais Syuriah PWNU Jabar Minta Masyarakat Waspadai Gerakan Radikal
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Rais Syuriah PWNU Jabar, KH Abun Bunyamin di Purwakarta meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh narasi dan gagasan kelompok radikal. Terlebih dihembuskan di tengah keguncangan batin masyarakat karena kehilangan keluarga, harta dan benda mereka akibat bencana.
Dia menyatakan kelompok pengusung ideologi khilafah selalu memanfaatkan momentum untuk dan melancarkan propagandanya. Bahkan dilakukan dalam kondisi prihatin akibat pandemi dan bencana alam dengan menyerang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Namun faktanya, argumen itu hanya cara mereka untuk mengadu domba untuk mewujudkan tujuan politik mereka.
“Mereka bertujuan untuk membikin kekacauan, ketidaktenangan, dan ketidaknyamanan. Jelas itu gagasan yang sesat fikir,” ujarnya, Kamis (8/12/2022).
Menurutnya, gagasan irasional yang mengajak masyarakat untuk berimajinasi bahwa khilafah adalah solusi, sungguh memprihatinkan. Karena itu, Abun Bunyamin meminta masyarakat tidak percaya propaganda kelompok radikal tersebut.
“Kalau kita menganut khilafah, nanti khilafah mana yang kita pakai? Tidak bisa diterima dan tidak mungkin, ini bukan buminya. Di sini Islam yang lembut, santun dan damai. Itu Islam Indonesia,” tegasnya.
Pun terkait gempa bumi yang diklaim akibat Indonesia tidak menerapkan khilafah, Abun menyangkal keras klaim itu. Ia menyebut, tidak ada kaitan antara bencana yang beberapa waktu lalu terjadi, di Kabupaten Cianjur dengan Indonesia yang dianggap kafir oleh kelompok radikal akibat tidak menerapkan hukum khilafah.
“Tidak, tidak benar. Kalau memang bencana itu terjadi karena ulah manusia, benar. Ulah manusia kaitan dengan tangan, kita tidak melihara alam. Atau kaitan dengan hati kepada Allah SWT, itu mungkin hati kita yang lupa kepada Allah SWT sebagai pencipta. Kaitan dengan khilafah tidak benar!” tegasnya.
Ia menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang menjadi celah, mudahnya kelompok radikal dalam mempengaruhi rasionalisme masyarakat dengan gagasan yang sesungguhnya berjarak antara fakta dan argumen.
Dia menyatakan kelompok pengusung ideologi khilafah selalu memanfaatkan momentum untuk dan melancarkan propagandanya. Bahkan dilakukan dalam kondisi prihatin akibat pandemi dan bencana alam dengan menyerang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Namun faktanya, argumen itu hanya cara mereka untuk mengadu domba untuk mewujudkan tujuan politik mereka.
“Mereka bertujuan untuk membikin kekacauan, ketidaktenangan, dan ketidaknyamanan. Jelas itu gagasan yang sesat fikir,” ujarnya, Kamis (8/12/2022).
Menurutnya, gagasan irasional yang mengajak masyarakat untuk berimajinasi bahwa khilafah adalah solusi, sungguh memprihatinkan. Karena itu, Abun Bunyamin meminta masyarakat tidak percaya propaganda kelompok radikal tersebut.
“Kalau kita menganut khilafah, nanti khilafah mana yang kita pakai? Tidak bisa diterima dan tidak mungkin, ini bukan buminya. Di sini Islam yang lembut, santun dan damai. Itu Islam Indonesia,” tegasnya.
Pun terkait gempa bumi yang diklaim akibat Indonesia tidak menerapkan khilafah, Abun menyangkal keras klaim itu. Ia menyebut, tidak ada kaitan antara bencana yang beberapa waktu lalu terjadi, di Kabupaten Cianjur dengan Indonesia yang dianggap kafir oleh kelompok radikal akibat tidak menerapkan hukum khilafah.
“Tidak, tidak benar. Kalau memang bencana itu terjadi karena ulah manusia, benar. Ulah manusia kaitan dengan tangan, kita tidak melihara alam. Atau kaitan dengan hati kepada Allah SWT, itu mungkin hati kita yang lupa kepada Allah SWT sebagai pencipta. Kaitan dengan khilafah tidak benar!” tegasnya.
Ia menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang menjadi celah, mudahnya kelompok radikal dalam mempengaruhi rasionalisme masyarakat dengan gagasan yang sesungguhnya berjarak antara fakta dan argumen.