Mereduksi Potensi Konflik, Obrolan Lintas Agama Harus Sering Dilakukan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Diskusi produktif dalam rangka mempererat persatuan harus bisa dilakukan lebih intensif. Semua itu dilakukan untuk bisa menambah persatuan dan menyebarkan hal baik bagi masyarakat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jatim, Benny Sampirwanto Beni Sampirwanto menuturkan, komunikasi lintas agama harus dilakukan lebih intensif. Sehingga bisa mereduksi konflik sosial di masyarakat.
“Di Jatim sendiri ada 7 suku, 6 agama dan 1 kepercayaan. Semuanya terus dirawat untuk hidup rukun dan terus berdampingan,” kata Benny di sela-sela Diskusi Ilmiah Menggali Mutiara Para Bijak Bestari untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Senin (5/12/2022).
Dia melanjutkan, indeks kerukunan umat beragama sebesar 77% di jawa timur. Data ini yang tertinggi di Indonesia. Pihaknya ingin terus tradisi baik dalam merawat persatuan bisa terus dilakukan.
Sementara, Ketua Roemah Bhinneka Irianto Susilo menuturkan, untuk merawat keberagaman dan persatuan dibutuhkan ragam pertemuan dari berbagai pihak.
Ada banyak cara untuk bisa merawat persatuan, salah satunya dengan diskusi yang dilakukan dari berbagai elemen masyarakat. “Termasuk ada pelibatan kelompok muda dalam diskusi itu,” ungkapnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jatim, Benny Sampirwanto Beni Sampirwanto menuturkan, komunikasi lintas agama harus dilakukan lebih intensif. Sehingga bisa mereduksi konflik sosial di masyarakat.
“Di Jatim sendiri ada 7 suku, 6 agama dan 1 kepercayaan. Semuanya terus dirawat untuk hidup rukun dan terus berdampingan,” kata Benny di sela-sela Diskusi Ilmiah Menggali Mutiara Para Bijak Bestari untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Senin (5/12/2022).
Dia melanjutkan, indeks kerukunan umat beragama sebesar 77% di jawa timur. Data ini yang tertinggi di Indonesia. Pihaknya ingin terus tradisi baik dalam merawat persatuan bisa terus dilakukan.
Sementara, Ketua Roemah Bhinneka Irianto Susilo menuturkan, untuk merawat keberagaman dan persatuan dibutuhkan ragam pertemuan dari berbagai pihak.
Ada banyak cara untuk bisa merawat persatuan, salah satunya dengan diskusi yang dilakukan dari berbagai elemen masyarakat. “Termasuk ada pelibatan kelompok muda dalam diskusi itu,” ungkapnya.
(nic)