Inflasi Sulawesi Utara di 2023 Diperkirakan 3 Persen
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Inflasi Sulawesi Utara (Sulut) pada 2023 diperkirakan akan berada pada rentan tiga persen plus minus satu persen. Hal itu disampaikan kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut.
Sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam prediksi tersebut adalah berlanjutnya pemulihan aktivitas masyarakat yang mendorong permintaan terhadap komoditas-komoditas strategis penggerak inflasi Sulut.
"Inflasi Sulut diperkirakan akan meningkat di atas sasaran nasional pada tahun 2023," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko di Manado, Sabtu (3/12/2022).
Namun tekanan inflasi diperkirakan akan kembali pada rentang 3±1 persen di tahun 2023.
Andry menyebut cukup terkendalinya komponen inflasi volatile food dan adanya target peningkatan produksi pertanian terutama untuk komoditas strategis seperti Barito di tahun 2023.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, banyak permasalahan pembangunan dari kabupaten dan kota. Oleh karena itu perlu digarisbawahi dalam menghadapi krisis ekonomi global di tahun-tahun mendatang yaitu inflasi.
Gubernur terus mendorong program Marijo Ba Kobong agar terus digalakkan. Manfaatkan lahan-lahan tidur dan fokus untuk komoditi pangan lokal disamping tetap mempertahankan komoditas ekspor.
”Inflasi di daerah kita yang rata-rata disebabkan oleh kelompok bahan makanan, maka ketersediaan dan distribusi barang terutama produk pertanian agar mendapat perhatian,” ujar Olly Dondokambey.
Sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam prediksi tersebut adalah berlanjutnya pemulihan aktivitas masyarakat yang mendorong permintaan terhadap komoditas-komoditas strategis penggerak inflasi Sulut.
Baca Juga
"Inflasi Sulut diperkirakan akan meningkat di atas sasaran nasional pada tahun 2023," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko di Manado, Sabtu (3/12/2022).
Namun tekanan inflasi diperkirakan akan kembali pada rentang 3±1 persen di tahun 2023.
Andry menyebut cukup terkendalinya komponen inflasi volatile food dan adanya target peningkatan produksi pertanian terutama untuk komoditas strategis seperti Barito di tahun 2023.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, banyak permasalahan pembangunan dari kabupaten dan kota. Oleh karena itu perlu digarisbawahi dalam menghadapi krisis ekonomi global di tahun-tahun mendatang yaitu inflasi.
Baca Juga
Gubernur terus mendorong program Marijo Ba Kobong agar terus digalakkan. Manfaatkan lahan-lahan tidur dan fokus untuk komoditi pangan lokal disamping tetap mempertahankan komoditas ekspor.
”Inflasi di daerah kita yang rata-rata disebabkan oleh kelompok bahan makanan, maka ketersediaan dan distribusi barang terutama produk pertanian agar mendapat perhatian,” ujar Olly Dondokambey.
(shf)