Jalan Rusak di Poros Anabanua-Malakke Kabupaten Wajo Dikeluhkan Warga
loading...
A
A
A
WAJO - Warga Desa Wele mengeluhkan kondisi jalan poros Anabanua-Malakke di Kabupaten Wajo. Ruas jalan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah sepanjang puluhan kilometer (km).
Menurut warga setempat, Abdul Rahman, kerusakan pada jalan yang menghubungkan Kecamatan Maniangpajo dan Belawa ini beragam. Namun sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi jalan tersebut.
"Dari total panjang jalan 28 km lebih. Rusak ringan sekitar 7 km dan rusak berat 14 km. Jadi yang bagus, mulus hanya tersisa 7 km," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (7/7/2020).
Jalan rusak menurut Abdul Rahman berdampak langsung ke petani. Kerusakan jalan menyulitkan mobilisasi angkut muat hasil panen. Sehingga harga hasil panen petani turun drastis.
"Kalau jalannya rusak, berlubang. Jelas sekali berdampak. Petani juga terkena imbasnya. Daya beli hasil panen mereka menurun," kata Abdul.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Wajo, Andi Pameneri menyampaikan, kondisi jalan poros Anabanua-Malakke yang rusak itu sebenarnya akan disampaikan ke Gubernur Sulsel saat berjunjung ke Wajo melihat kondisi banjir.
"Senin lalu sudah dijadwal pak Gubernur ke Wajo. Tapi ada bencana longsor di poros Palopo-Toraja jadi beliau tidak jadi datang," tuturnya.
Pembangunan jalan hot mix di ruas tersebut menurut Andi Pamenari sudah lama, puluhan tahun yang lalu. Sehingga wajar bila kondisi jalan yang melintasi 4 desa atau kelurahan itu rusak parah.
"Di sisi lain penyebab kerusakan banyaknya truk keluar masuk mengangkut panen padi dan jagung. Muatan berat. Di sana bagusnya rabat beton," tandasnya.
Menurut warga setempat, Abdul Rahman, kerusakan pada jalan yang menghubungkan Kecamatan Maniangpajo dan Belawa ini beragam. Namun sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi jalan tersebut.
"Dari total panjang jalan 28 km lebih. Rusak ringan sekitar 7 km dan rusak berat 14 km. Jadi yang bagus, mulus hanya tersisa 7 km," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (7/7/2020).
Jalan rusak menurut Abdul Rahman berdampak langsung ke petani. Kerusakan jalan menyulitkan mobilisasi angkut muat hasil panen. Sehingga harga hasil panen petani turun drastis.
"Kalau jalannya rusak, berlubang. Jelas sekali berdampak. Petani juga terkena imbasnya. Daya beli hasil panen mereka menurun," kata Abdul.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Wajo, Andi Pameneri menyampaikan, kondisi jalan poros Anabanua-Malakke yang rusak itu sebenarnya akan disampaikan ke Gubernur Sulsel saat berjunjung ke Wajo melihat kondisi banjir.
"Senin lalu sudah dijadwal pak Gubernur ke Wajo. Tapi ada bencana longsor di poros Palopo-Toraja jadi beliau tidak jadi datang," tuturnya.
Pembangunan jalan hot mix di ruas tersebut menurut Andi Pamenari sudah lama, puluhan tahun yang lalu. Sehingga wajar bila kondisi jalan yang melintasi 4 desa atau kelurahan itu rusak parah.
"Di sisi lain penyebab kerusakan banyaknya truk keluar masuk mengangkut panen padi dan jagung. Muatan berat. Di sana bagusnya rabat beton," tandasnya.
(luq)