Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lebak Pasang Spanduk Wisata Jalan Rusak 2024
loading...
A
A
A
LEBAK - Warga Kampung Cadasari Ngampar di Desa Kertaraharja, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak , Provinsi Banten, merasa resah dengan kondisi jalan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki. Sebagai bentuk protes, mereka memasang spanduk bertuliskan "Selamat Datang di Wisata Jalan Rusak 2024" di ruas jalan Cibenying Cadas Ngampar, Banjarsari.
Aksi kreatif warga ini menjadi viral setelah diunggah di media sosial dan menarik perhatian banyak pihak. Salah satu warga, Sadif, menjelaskan bahwa pemasangan spanduk tersebut adalah bentuk protes terhadap pemerintah desa karena jalan tersebut telah bertahun-tahun tidak diperbaiki.
"Ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah desa setempat, soalnya jalan ini sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki," ujar Sadif, Rabu (26/6/2024).
Menurut Sadif, jalan yang rusak tersebut memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
"Jalan ini sekitar satu kilometer lebih dan menghubungkan antar kabupaten dan kecamatan, yaitu Desa Panacaran di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang dan Desa Kertaraharja di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak," jelasnya.
Andri, seorang sopir angkutan perkebunan yang sering melintasi jalan tersebut, juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak karena dapat merusak kendaraan dan membahayakan pengendara, terutama saat musim hujan.
"Jalan rusak seperti ini membuat kendaraan cepat rusak. Banyak kerugian, terutama saat musim hujan, jalan jadi licin dan sering membuat kendaraan mundur karena beban berat," keluh Andri.
Ia berharap perbaikan jalan dapat segera dilakukan agar transportasi menjadi lebih lancar dan aman. "Harapan kami di tahun 2024 ini, semoga jalan ini bisa segera dibangun, tidak hanya di desa lain, tapi juga di desa ini," tambahnya.
Menanggapi protes warga, Sekretaris Desa Kertaraharja, Aan Setiawan, menyatakan bahwa perbaikan jalan tersebut sudah masuk dalam perencanaan untuk tahun 2025.
"Sebetulnya, perbaikan jalan Cibeunying Cadasngampar sudah direncanakan untuk tahun 2025. Namun, mungkin warga melihat pembangunan jalan aspal di kampung tetangga seperti Kampung Kadulalay dan Kampung Kapudang, sehingga mereka bertanya-tanya mengapa kampung mereka belum diperbaiki," tandas Aan Setiawan.
Aksi kreatif warga ini menjadi viral setelah diunggah di media sosial dan menarik perhatian banyak pihak. Salah satu warga, Sadif, menjelaskan bahwa pemasangan spanduk tersebut adalah bentuk protes terhadap pemerintah desa karena jalan tersebut telah bertahun-tahun tidak diperbaiki.
"Ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah desa setempat, soalnya jalan ini sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki," ujar Sadif, Rabu (26/6/2024).
Menurut Sadif, jalan yang rusak tersebut memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
"Jalan ini sekitar satu kilometer lebih dan menghubungkan antar kabupaten dan kecamatan, yaitu Desa Panacaran di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang dan Desa Kertaraharja di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak," jelasnya.
Andri, seorang sopir angkutan perkebunan yang sering melintasi jalan tersebut, juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak karena dapat merusak kendaraan dan membahayakan pengendara, terutama saat musim hujan.
"Jalan rusak seperti ini membuat kendaraan cepat rusak. Banyak kerugian, terutama saat musim hujan, jalan jadi licin dan sering membuat kendaraan mundur karena beban berat," keluh Andri.
Ia berharap perbaikan jalan dapat segera dilakukan agar transportasi menjadi lebih lancar dan aman. "Harapan kami di tahun 2024 ini, semoga jalan ini bisa segera dibangun, tidak hanya di desa lain, tapi juga di desa ini," tambahnya.
Menanggapi protes warga, Sekretaris Desa Kertaraharja, Aan Setiawan, menyatakan bahwa perbaikan jalan tersebut sudah masuk dalam perencanaan untuk tahun 2025.
"Sebetulnya, perbaikan jalan Cibeunying Cadasngampar sudah direncanakan untuk tahun 2025. Namun, mungkin warga melihat pembangunan jalan aspal di kampung tetangga seperti Kampung Kadulalay dan Kampung Kapudang, sehingga mereka bertanya-tanya mengapa kampung mereka belum diperbaiki," tandas Aan Setiawan.
(hri)