Ini Raja Wanita yang Pernah Memerintah Kerajaan Majapahit, Nomor 2 Hidupkan Budaya Lokal

Selasa, 01 November 2022 - 18:47 WIB
loading...
Ini Raja Wanita yang Pernah Memerintah Kerajaan Majapahit, Nomor 2 Hidupkan Budaya Lokal
Kerajaan Majapahit memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kerajaan besar di zamannya. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Kerajaan Majapahit memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kerajaan besar di zamannya. Singkat cerita, kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang juga berstatus sebagai raja pertamanya.

Seiring waktu, Kerajaan Majapahit telah banyak berganti kepemimpinan. Adapun zaman keemasannya terjadi pada pemerintahan Hayam Wuruk yang didukung Patih Gajah Mada .

Selain itu, Majapahit juga diketahui pernah dipimpin oleh seorang raja wanita. Dilansir dari jurnal berjudul Kiprah Perempuan Majapahit di Ruang Politik karya Ririn Darini, berikut beberapa Raja Wanita yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit.

Baca juga : Strategi Gajah Mada Redam Pemberontakan di Kerajaan Majapahit

1. Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani (1328-1350)

Berdasarkan Negarakertagama pupuh 49, Tribhuwanatunggadewi diresmikan sebagai Raja Majapahit pada tahun 1251 saka atau 1329 M. Sebelum menempati posisi ini, dia pernah menjadi penguasa di wilayah Kahuripan dan disebut Bhre Kahuripan.

Di bawah pengawasan Gayatri sebagai negarawan, Tribhuwanatunggadewi berhasil mengantarkan Majapahit ke depan pintu masuk kejayaan. Tercatat, dia memerintah selama kurang lebih 22 tahun lamanya.

Di era pemerintahannya, Tribhuwanatunggadewi mengangkat Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi pada 1334 M. Selama kepemimpinannya, Kerajaan Majapahit mengalami masa tenteram dan perluasan wilayah ke pulau-pulau lain.

Pada 1350 M, Tribhuwanatunggadewi meletakkan jabatannya dan memberinya kepada Hayam Wuruk. Namun, setelah turun takhta dia tetap menjadi pembimbing putranya ini ketika memerintah.

2. Dyah Suhita (1429-1447)

Selain Tribhuwanatunggadewi, Dyah Suhita juga tercatat sebagai raja wanita yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit. Dalam garis keturunannya, dia merupakan putri dari Raja Wikramawardhana dengan selir Bhre Daha II.

Meski tak pernah menjadi putri mahkota, Suhita menggantikan kedudukan Wikramawardhana sebagai Raja. Dalam terhadap beberapa kemungkinan, yakni karena kakak Suhita yang menjadi putra mahkota telah meninggal hingga untuk menghindari perang saudara.

Terlepas dari alasan yang membuatnya naik takhta, Dyah Suhita menjadi raja wanita Kerajaan Majapahit dengan masa kekuasaan cukup lama. Di era pemerintahannya, hubungan antara Majapahit dan Dinasti Ming semakin dekat.

Di bidang kebudayaan, Dyah Suhita menghidupkan kembali unsur-unsur budaya lokal yang sempat berhenti. Dia banyak membangun tempat pemujaan di lereng gunung dengan struktur bangunan punden berundak yang menjadi ciri khas arsitektur Indonesia.

Baca juga : Arya Damar, Ahli Mesiu Kerajaan Majapahit Sang Penakluk Kerajaan Bali

3. Kusumawardhani (Putri Mahkota)

Selain kedua nama di atas, sebenarnya terdapat seorang lagi calon raja wanita Majapahit, yakni Kusumawardhani. Namun, ternyata status puteri mahkota ini tak lantas menduduki takhta karena berbagai alasan.

Dalam hal ini, tidak diketahui mengapa Kusumawardhani tidak menduduki takhta menggantikan ayahnya. Justru, suaminya lah yang bernama Wikramawardhana yang menjadi raja.

Namun, sebagian pandangan juga menyebut bahwa Kusumawardhani sebenarnya ikut memimpin Majapahit bersama suaminya. Atau setidaknya, dia tetap berperan dalam pemerintahan.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)