Tolak TKA China, Kantor Imigrasi Kendari Dilempari Kotoran Sapi
loading...
A
A
A
KENDARI - Aksi demonstrasi menolak kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) China, kembali digelar di depan kantor Imigrasi Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (7/7/2020).
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari, menolak kedatangan TKA China gelombang ketiga yang berjumlah 239 orang. Mereka membakar ban bekas dan melempari Kantor Imigrasi Kendari dengan kotoran sapi dan telur busuk.
Aksi demonstrasi di tengah pandemi COVID-19 tersebut sempat memanas, saat polisi yang mengamankan aski di dalam lingkungan Kantor Imigrasi Kendari, terkena lemparan kotoran sapi serta telur busuk.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Koordinatis aksi demonstrasi Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari, Awal, dalam orasinya menyatakan secara tegas menolak kedatangan 239 TKA China, setelah sebelumnya sudah ada 261 TKA China yang datang pada gelombang pertama dan kedua.
"Kami menuntut Kepala Kantor Imigrasi Kendari, untuk mundur dari jabatannya karena telah meloloskan 261 TKA China di tengah pandemi COVID-19, dan kesulitan ekonomi masyarakat," tegas Awal.
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari, menolak kedatangan TKA China gelombang ketiga yang berjumlah 239 orang. Mereka membakar ban bekas dan melempari Kantor Imigrasi Kendari dengan kotoran sapi dan telur busuk.
Aksi demonstrasi di tengah pandemi COVID-19 tersebut sempat memanas, saat polisi yang mengamankan aski di dalam lingkungan Kantor Imigrasi Kendari, terkena lemparan kotoran sapi serta telur busuk.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Koordinatis aksi demonstrasi Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari, Awal, dalam orasinya menyatakan secara tegas menolak kedatangan 239 TKA China, setelah sebelumnya sudah ada 261 TKA China yang datang pada gelombang pertama dan kedua.
"Kami menuntut Kepala Kantor Imigrasi Kendari, untuk mundur dari jabatannya karena telah meloloskan 261 TKA China di tengah pandemi COVID-19, dan kesulitan ekonomi masyarakat," tegas Awal.
(eyt)