5 Dokter dan 1 Tokoh Masyarakat Terima Penghargaan IDI Award 2022
loading...
A
A
A
Salah satu peraih IDI Award 2022 katagori Dokter Inspiratif Layanan Primer, dr Susianto, M.Si mengaku senang mendapatkan penghargaan ini. Pria 66 tahun ini adalah dokter di salah satu layanan kesehatan di Sumenep.
Dia adalah mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumenep pada 2006 - 2010 lalu. "Namun sebelum jadi Kadinkes, saya digembleng dulu jadi dokter Puskesmas di Kepulauan Masalembu dari 1985 - 1990 mengabdi di sana," ujar dr Susianto.
Layanan kesehatan di Sumenep memang penuh dengan tantangan. Karena di sana ada 126 pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa. "Ketika di kepulauan, harus inovasi, melibatkan banyak pihak terutama tokoh masyarakat dalam hal ini Kiai, serta kader-kader masyarakat," tukasnya.
Pemenang katagori Dokter Inspiratif Bidang Entrepreneurship, Dr dr Dhelya Widasmara, SpKK (K). Dokter Dhelya selain dokter dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, juga seorang pengusaha.
Dia memiliki klinik kecantikan yang cukup dikenal di Malang. Bahkan sudah ada dua cabangnyya di Kota Apel itu. "Jadi dokter bisa juga mengembangkan kemampuan wirausaha. Sehigga juga bisa memberikan dampak baik bagi orang banyak," jelasnya.
Bahkan, diakui dr Dhelya, di FK UB, dia mengajar sebagai dosen Entrepreneurship sehingga para mahasiswa kedokteran ketika lulus memiliki bekal ilmu kewirausahaan
Dia adalah mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumenep pada 2006 - 2010 lalu. "Namun sebelum jadi Kadinkes, saya digembleng dulu jadi dokter Puskesmas di Kepulauan Masalembu dari 1985 - 1990 mengabdi di sana," ujar dr Susianto.
Layanan kesehatan di Sumenep memang penuh dengan tantangan. Karena di sana ada 126 pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa. "Ketika di kepulauan, harus inovasi, melibatkan banyak pihak terutama tokoh masyarakat dalam hal ini Kiai, serta kader-kader masyarakat," tukasnya.
Pemenang katagori Dokter Inspiratif Bidang Entrepreneurship, Dr dr Dhelya Widasmara, SpKK (K). Dokter Dhelya selain dokter dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, juga seorang pengusaha.
Dia memiliki klinik kecantikan yang cukup dikenal di Malang. Bahkan sudah ada dua cabangnyya di Kota Apel itu. "Jadi dokter bisa juga mengembangkan kemampuan wirausaha. Sehigga juga bisa memberikan dampak baik bagi orang banyak," jelasnya.
Bahkan, diakui dr Dhelya, di FK UB, dia mengajar sebagai dosen Entrepreneurship sehingga para mahasiswa kedokteran ketika lulus memiliki bekal ilmu kewirausahaan
(msd)