Misteri Kutukan Kebo Iwa Patih Kerajaan Bali yang Disegani Gajah Mada

Selasa, 18 Oktober 2022 - 05:04 WIB
loading...
A A A
Diam-diam Kebo Iwa mendukung rencana Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara. Karena itu, dalam pertempuran yang sudah lama sekali tersebut, Kebo Iwa memberitahukan kelemahannya pada Gajah Mada. Namun Kebo Iwa juga sempat bersumpah.

"Kematian saya terjadi jika saya dikubur dengan bubuk kapur. Tetapi karena Anda secara licik telah menipu saya, maka kelak negeri nusantara bentukkan Anda akan diperintah dan dijajah oleh orang orang yang berkulit putih, berhidung mancung, berambut pirang. Roh saya akan menyatu dengan orang-orang kulit putih tersebut hingga saya merasa puas," kata Kebo Iwa.

Gajah Mada yang sudah mengetahui kelemahan Kebo Iwa ketika itu lansung menyerang. Di antar pasukan Majapahit ada yang menyiapkan bubuk kapur guna mengubur Kebo Iwa agar bisa mati. Benar saja Kebo Iwa pun langsung meninggal.

Sejak kematian Kebo Iwa, maka dimulailah penaklukan Kerajaan Bali Aga oleh Majapahit yang dipimping oleh Gajah Mada beserta para Arya dari Majapahit, seperti Adityawarman dan yang lainnya.

Dalam invasi tersebut, Raja Bali tewas terbunuh di dalam pertempuran dahsyat melawan Gajah Mada. Begitu pula Putra Mahkota yang masih kecil tewas di tangan Gajah Mada sehingga tidak ada pewaris tahta kerajaan Bali.

Akan tetapi, perlawanan rakyat Bali susah dihentikan karena semua rakyat Bali yang laki-laki mendaftar sebagai tentara untuk melawan Majapahit. Untuk mengakhiri perlawanan musuh, Gajah Mada kembali bersiasat.

Majapahit lantas meminta berunding dengan Ki Pasung Grigis sebegai pimpinan. Dalam perundingan tersebutlah Ki Pasung Grigis ditangkap dan dijadikan sandera kemudian dibawa ke Majapahit. Dengan itu, pupus sudah perlawanan Kerajaan Bali.

Majapahit berhasil menyatukan Nusantara. Namun sumpah serapah Kebo Iwa terwujud ketika Nusantara kemudian dijajah bangsa Eropa: Portugis, Inggris dan Belanda.

Diolah dari berbagai sumber.
(don)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3965 seconds (0.1#10.140)