Tiba-tiba Armuji Mengundurkan Diri Sebagai Bacawawali Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Salah satu Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawali) Surabaya, dari PDIP, Armuji, tiba-tiba mengundurkan diri sebagai bacawawali sebelum rekomendasi dari DPP PDIP turun.
(Baca juga: Kota Malang Kembali ke Zona Merah, 1 Wanita Cantik Diisolasi )
Armuji awalnya digadang-gadang bakal maju di Pemilihan Wali Kota, dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020, mendampingi Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya, Eri Vahyadi.
Politisi senior PDIP Kota Surabaya ini, secara mendadak menyatakan mengundurkan diri sebagai Bacawawali kota Surabaya, pada Sabtu (4/7/2020). Alasan mundurnya Armuji ini, diduga akibat adanya upaya dari sesama kader PDIP yang menghalang-halangi pencalonannya.
Armuji yang kini juga duduk di kursi Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jatim tersebut, mengaku tidak ingin ada permasalahan di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Saya telah membuat surat pengunduran diri sebagai Bacawawali Surabaya, untuk saya sampaikan ke DPC PDIP Kota Surabaya, yang akan dilanjutkan ke DPDP PDIP Provinsi Jatim, dan DPP PDIP," ujar Armuji.
Selain tidak ingin adanya permasalahan di internal partai, dia juga menyatakan, alasan pengunduran dirinya ini juga terkait pandemi COVID-19. "Sebagai kader PDIP, tentunya saya akan konsentrasi membantu masyarakat yang kesulitan akibat pandemi COVID-19," tegasnya.
(Baca juga: Mekanik Pesawat Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumahnya )
Menannggapi pengunduran diri salah satu kader terbaikknya. Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Baktiono mengaku prihatin atas langkah yang diambil Armuji. "Pengunduran diri ini ibarat lagu lama yang berjudul 'Layu Sebelum Berkembang'," tegasnya.
Dia menjelaskan, kader partai yang telah menyatakan mengundurkan diri dari Bacawawali Kota Surabaya tersebut, diharapkan untuk tetap berkomitmen membantu partai dalam memenangkan pertarungan politik Pilkada Kota Surabaya, pada Desember mendatang.
Hingga saat ini, Baktiono menegaskan, DPP PDIP belum mengeluarkan surat rekomendasi terhadap nama-nama calon wali kota (Cawali), maupun calon wakil wali Kota (Cawawali) yang maju dalam Pilkada Kota Surabaya.
(Baca juga: PT HM Sampoerna Bantu Alat PCR, Risma Langsung Kirim ke Labkesda )
Sementara di kubu yang lain, mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol. (Purn) Machfud Arifin semakin yakin untuk maju dan memenangi Pilkada Kota Surabaya. "Dari tujuh partai pengusung yang sebelumnya sudah berkomitmen, kini ada tambahan satu partai lagi, yakni dari PKS," tegasnya.
Machfud Arifin menyatakan siap menjalankan amanah untuk Kota Surabaya. Dia juga menegaskan siap membangun Kota Surabaya, meskipun hingga kini juga belum menyiapkan siapa nama pasangannya di Pilkada Kota Surabaya,
Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Akhmad Suyanto mengatakan, sudah menerima pemberitahuan dari DPP PKS untuk memberikan dukungan kepada Machfud Arifin dalam Pilkada Kota Surabaya, pada Desember 2020 mendatang,
"Sekarang prosesnya tinggal penyelesaian administrasi saja di kesekjenan DPP PKS. Kami juga telah bersilaturahmi ke Pak Machfud Arifin, dan telah menyiapkan poin-poin penting untuk komitmen memenangkan Pilkada Kota Surabaya," ungkapnya.
(Baca juga: Kota Malang Kembali ke Zona Merah, 1 Wanita Cantik Diisolasi )
Armuji awalnya digadang-gadang bakal maju di Pemilihan Wali Kota, dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020, mendampingi Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya, Eri Vahyadi.
Politisi senior PDIP Kota Surabaya ini, secara mendadak menyatakan mengundurkan diri sebagai Bacawawali kota Surabaya, pada Sabtu (4/7/2020). Alasan mundurnya Armuji ini, diduga akibat adanya upaya dari sesama kader PDIP yang menghalang-halangi pencalonannya.
Armuji yang kini juga duduk di kursi Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jatim tersebut, mengaku tidak ingin ada permasalahan di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Saya telah membuat surat pengunduran diri sebagai Bacawawali Surabaya, untuk saya sampaikan ke DPC PDIP Kota Surabaya, yang akan dilanjutkan ke DPDP PDIP Provinsi Jatim, dan DPP PDIP," ujar Armuji.
Selain tidak ingin adanya permasalahan di internal partai, dia juga menyatakan, alasan pengunduran dirinya ini juga terkait pandemi COVID-19. "Sebagai kader PDIP, tentunya saya akan konsentrasi membantu masyarakat yang kesulitan akibat pandemi COVID-19," tegasnya.
(Baca juga: Mekanik Pesawat Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumahnya )
Menannggapi pengunduran diri salah satu kader terbaikknya. Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Baktiono mengaku prihatin atas langkah yang diambil Armuji. "Pengunduran diri ini ibarat lagu lama yang berjudul 'Layu Sebelum Berkembang'," tegasnya.
Dia menjelaskan, kader partai yang telah menyatakan mengundurkan diri dari Bacawawali Kota Surabaya tersebut, diharapkan untuk tetap berkomitmen membantu partai dalam memenangkan pertarungan politik Pilkada Kota Surabaya, pada Desember mendatang.
Hingga saat ini, Baktiono menegaskan, DPP PDIP belum mengeluarkan surat rekomendasi terhadap nama-nama calon wali kota (Cawali), maupun calon wakil wali Kota (Cawawali) yang maju dalam Pilkada Kota Surabaya.
(Baca juga: PT HM Sampoerna Bantu Alat PCR, Risma Langsung Kirim ke Labkesda )
Sementara di kubu yang lain, mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol. (Purn) Machfud Arifin semakin yakin untuk maju dan memenangi Pilkada Kota Surabaya. "Dari tujuh partai pengusung yang sebelumnya sudah berkomitmen, kini ada tambahan satu partai lagi, yakni dari PKS," tegasnya.
Machfud Arifin menyatakan siap menjalankan amanah untuk Kota Surabaya. Dia juga menegaskan siap membangun Kota Surabaya, meskipun hingga kini juga belum menyiapkan siapa nama pasangannya di Pilkada Kota Surabaya,
Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Akhmad Suyanto mengatakan, sudah menerima pemberitahuan dari DPP PKS untuk memberikan dukungan kepada Machfud Arifin dalam Pilkada Kota Surabaya, pada Desember 2020 mendatang,
"Sekarang prosesnya tinggal penyelesaian administrasi saja di kesekjenan DPP PKS. Kami juga telah bersilaturahmi ke Pak Machfud Arifin, dan telah menyiapkan poin-poin penting untuk komitmen memenangkan Pilkada Kota Surabaya," ungkapnya.
(eyt)