Hadapi Cuaca Ekstrem, Diskar PB Kota Bandung Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana
loading...
A
A
A
BANDUNG - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung meminta masyarakat mewaspadai bencana di lingkungannya, seiring cuaca ekstrem yang saat ini melanda Jawa Barat.
Kepala Diskar PB Gun Gun Sumaryana mengatakan, pihaknya meminta seluruh pihak untuk berupaya mencegah dan meminimalisasi dampak atau potensi ancaman bencana seperti banjir dan gerakan tanah (longsor).
"Kami telah melayangkan surat kepada para camat dan lurah untuk menyiapkan langkah-langkah dan upaya kesiapsiagaan di wilayahnya masing-masing, " katanya.
Surat itu berupa imbauan kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan kebiasaan buruk/aktivitas yang dapat menimbulkan terjadinya bencana (membuang sampah sembarangan/menutup selokan pembuangan) dan melakukan upaya pencegahan dengan efisiensi dalam penggunaan air melalui penggunaan teknologi hemat air.
"Para Camat dan Lurah agar dapat menyampaikan data-data jumlah RT/RW dan jiwa yang berpotensi terdampak banjir dan gerakan tanah (longsor) berdasarkan kejadian dalam rentang waktu satu tahun terakhir," ujar dia.
Para Camat dan Lurah juga diminta untuk mengambil langkah-langkah antisipasi potensi bencana banjir dan longsor. Seperti membuat sumur resapan (biopori), menggalakan program tanam pohon dan penghijauan (reboisasi), menyiapkan dan menyosialisasikan tempat evakuasi yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.
Diskar PB juga menyediakan saluran koordinasi penanganan darurat bencana. Jika terjadi bencana warga dapat menghubungi Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Emergency Call 113.
Kepala Diskar PB Gun Gun Sumaryana mengatakan, pihaknya meminta seluruh pihak untuk berupaya mencegah dan meminimalisasi dampak atau potensi ancaman bencana seperti banjir dan gerakan tanah (longsor).
"Kami telah melayangkan surat kepada para camat dan lurah untuk menyiapkan langkah-langkah dan upaya kesiapsiagaan di wilayahnya masing-masing, " katanya.
Surat itu berupa imbauan kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan kebiasaan buruk/aktivitas yang dapat menimbulkan terjadinya bencana (membuang sampah sembarangan/menutup selokan pembuangan) dan melakukan upaya pencegahan dengan efisiensi dalam penggunaan air melalui penggunaan teknologi hemat air.
"Para Camat dan Lurah agar dapat menyampaikan data-data jumlah RT/RW dan jiwa yang berpotensi terdampak banjir dan gerakan tanah (longsor) berdasarkan kejadian dalam rentang waktu satu tahun terakhir," ujar dia.
Para Camat dan Lurah juga diminta untuk mengambil langkah-langkah antisipasi potensi bencana banjir dan longsor. Seperti membuat sumur resapan (biopori), menggalakan program tanam pohon dan penghijauan (reboisasi), menyiapkan dan menyosialisasikan tempat evakuasi yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.
Diskar PB juga menyediakan saluran koordinasi penanganan darurat bencana. Jika terjadi bencana warga dapat menghubungi Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Emergency Call 113.
(don)