Dipicu Cuaca Ekstrem, 17 Kejadian Bencana Terjadi di Jabar

Rabu, 05 Oktober 2022 - 15:41 WIB
loading...
Dipicu Cuaca Ekstrem,...
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat 17 kejadian bencana hydrometeorology selama empat hari cuaca ekstrem di Jawa Barat. Foto ilustrasi
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Jawa Barat mencatat 17 kejadian bencana hydrometeorology selama empat hari cuaca ekstrem di Jawa Barat. Bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung telah menyebabkan banyak warga terdampak.

Kasi Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat H mengatakan, tercatat ada enam kejadian tanah longsor, empat kejadian banjir, dan tujuh kejadian angin puting beliung.



Bencana terjadi di beberapa daerah seperti di Kabupaten Bandung, Ciamis, Majalengka, Karawnag, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, Kota Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, dan lainnya.

Salah satu bencana yang cukup besar adalah tanah longsor di Ciamis. Bencana tersebut menyebabkan bangunan rumah rusak ringan di tujuh desa. "Penyebab tanah longsor akibat hujan deras selama beberapa jam. Namun tidak ada korban jiwa akibat bencana tanah longsor tersebut, " katanya.

Khusus hujan ektrem pada Selasa kemarin, menyebabkan delapan kejadian bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Banjir terjadi di Kota Bandung, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Bekasi. Mengakibatkan puluhan rumah terdampak.

"Di Tasikmalaya banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di hulu daerah Sukaratu dan Padakembang yang mengakibatkan air di dia sungai meluap, " jelas dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Barat dalam sepekan kedepan. Cuaca ekstrem yang mungkin terjadi berupa hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca saat ini yang mengindikasikan terdapat indikasi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konduktivita. Serta aktifnya fenomena Madden Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)