Terapkan Kurikulum Sejarah Lokal, Bupati Gresik Raih KDI 2022

Jum'at, 23 September 2022 - 00:58 WIB
loading...
Terapkan Kurikulum Sejarah Lokal, Bupati Gresik Raih KDI 2022
Choirul Anam, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Gresik, yang mewakili Bupati Gresik saat menerima penghargaan KDI 2022 pada Kamis (22/9).
A A A
SEMARANG - Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2022 untuk Kategori Pendidikan dianugerahkan kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. KDI merupakan program rutin yang diselenggarakan MNC Portal Indonesia dan Koran SINDO yang memberikan ruang bagi kepada kepala daerah menuju kemajuan nasional.

Sebagai media massa, MNC Portal mempunyai kewajiban untuk ikut mendorong lahirnya pemimpin bangsa yang mampu mensejahterakan rakyatnya. Komisaris Utama PT MNC Asia Holding Tbk Agung Firman Sampurna menyampaikan selamat kepada Bupati Gresik dan juga para penerima KDI 2022.

"Hari ini kita menghadirkan para kepala daerah yang telah menghasilkan berbagai macam inovasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Karena itulah diharapkan pemerintah daerah dapat lebih memanfaatkan seluruh sumber dayanya untuk menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan daerah, maupun melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan terobosan dan inovasi," jelasnya. Ajang KDI 2022 digelar di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/9/2022).

Choirul Anam, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Gresik, yang mewakili Bupati Gresik saat menghadiri malam puncak KDI 2022 mengucapkan terima kasih kepada MNC Portal Indonesia, MNC Group yang telah memberikan apresiasi Kepala Daerah Inovatif 2022.

"Kami meraih apresiasi Kategori Pendidikan dengan inovasi sejarah lokal. Dimana inovasi yang sudah kami lakukan adalah Kab Gresik merupakan kabupaten yang memiliki sejarah kewalian, santri, dimana ada Sunan Giri, Sunan Malik Ibrahım, pecinan, kampung arab, semuanya ada kota tua menjadi satu.

Sejak dulu abad ke 7, ke 9, sampai dengan sekarang masyarakatnya rukun. Kondisi yang dinamis, yang senantiasa bersama-sama untuk menjunjung tinggi menjadikan Gresik yang semakin kota santri dan kota wali ini terus dijunjung tinggi.

Sejarah-sejarah lokal, dimana di sana dari kampung arab, pecinan, ada masjid, ada gereja, ada kelenteng tapi Bersatu. Demikian pula kalau ada hajatan-hajatan senantiasa untuk saling membantu.

“Kegotongroyongan ini oleh bapak bupati Gresik senantiasa terus dikebumikan sehingga nanti anak-anak muda, cendekiawan, milenial itu senantiasa menjunjung tinggi keharmonisan yang sudah terbangun ini,” katanya.


Terapkan Kurikulum Sejarah Lokal, Bupati Gresik Raih KDI 2022

Foto bersama Choirul Anam, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Gresik beserta kepala daerah yang mendapat anugerah penghargaan KDI 2022

Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2022 yang diraih tersebut tidak lepas dari program inovatif yang dilakukan Fandi, yakni program Kurikulum Sejarah Lokal. Pemkab Gresik meluncurkan inovasi program kurikulum baru Sejarah Lokal, yang dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya, seperti Edukasi Wisata, Program Tahfidz Belajar, dan CSR Pendidikan.

“Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya islami Kabupaten Gresik,” katanya.

Melestarikan Kearifan Lokal
Selain menjadi bagian dari upaya menjaga budaya Islam di wilayahnya, keberadaan Kurikulum Sejarah Lokal, ini juga sangat penting untuk melestarikan kearifan lokal sejarah dan toleransi.

“Kabupaten Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum Sejarah Lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang ada di Gresik,” katanya.

Menurutnya, ada tiga unsur untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya, pemerintah, pendidikan, dan perusahaan. Karena itulah, ia mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.

Dengan kurikulum baru, pemerintah berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman.

Sementara itu terkait KDI 2022, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menilai dalam kondisi yang sangat penuh tantangan ini, kita menemukan ada gubernur inovatif, ada bupati inovatif, ada wali kota inovatif adalah menggembirakan.

Ia juga mengungkapkan bahwa membangun adalah tugas kita semua. “Tugas kita di dalam membangun negara Kesatuan Republik Indonesia, di samping ada Pemerintah Pusat, kita juga harus tegak berdiri atas budaya lokal kita, ini adalah tanggung jawab kita dan ini adalah bagian tugas kita semua,” jelasnya.

Kepala Daerah Inovatif ‘KDI’ digelar pertama kali di Solo, Jawa Tengah (2014), Makassar, Sulawesi Selatan (2015), Bandung, Jawa Barat (2016), DKI Jakarta (2017), Makassar, Sulawesi Selatan (2018), Padang, Sumatera Barat (2019), secara virtual karena masih dalam situasi pandemi (2020 dan 2021), dan Semarang, Jawa Tengah (2022).

Pada ajang KDI 2022 yang bertema Inovasi Untuk Akselerasi Kemajuan Daerah Menyongsong era Society 5.0, ini terdapat lima kategori penghargaan yakni pelayanan Publik, Ekonomi, Pariwisata, Kesehatan, dan Pendidikan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Komisaris Utama PT MNC Asia Holding Tbk Agung Firman Sampurna, Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution, serta jajaran Direktur MNC Portal Indonesia.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2636 seconds (0.1#10.140)