Buntut Jenazah Ditandu 5 Km, Warga Desak Kepala Puskesmas Campalagian Dicopot

Rabu, 21 September 2022 - 23:13 WIB
loading...
Buntut Jenazah Ditandu 5 Km,  Warga Desak Kepala Puskesmas Campalagian Dicopot
Seorang pria yang mengaku sebagai keluarga pasien yang sedang dirawat merasa terganggu dan berusaha membubarkan aksi, beruntung polisi datang. Foto: iNewsTV/Huzair Zainal
A A A
POLEWALI - Gelombang aksi unjuk rasa setelah jenazah yang ditandu sejauh 5 Km ke rumah duka gara-gara tidak diizinkan menggunakan ambulans viral di media sosial , terus dilakukan.

Bahkan, massa yang tergabung mahasiswa dan masyarakat Campalagian, Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat menggelar aksi di depan puskesmas, Rabu (21/9/2022).

Aksi ini pun sempat diwarnai kericuhan di mana sejumlah orang yang mengaku keluarga pasien yang sedang dirawat terganggu.

Buntut Jenazah Ditandu 5 Km, Warga Desak Kepala Puskesmas Campalagian Dicopot



Awalnya, massa hanya memblokade jalan namun berakhir ribut karena sejumlah orang berusaha membubarkan aksi yang dilakukan massa, bahkan pria yang mengaku keluarga pasien yang tengah dirawat di puskesmas ini menantang para pendemo untuk berduel.

Beruntung aparat kepolisian menenangkan pria tersebut dan unjuk rasa kembali dilanjutkan.



Dalam unjuk rasa ini, massa mendesak kepala puskesmas dicopot, mereka menilai pihak puskesmas abai menjalankan tugasnya.

Tak puas bertemu dengan kepala puskesmas massa menyendera truk dan dijadikan sebagai panggung orasi.

Diketahui, peristiwa yang viral di media sosial tersebut dimana seorang pasien yang meninggal dunia akibat sakit harus ditandu dari puskesmas menuju rumah duka.

Warga pun beramai ramai menandu jenazah hingga 5 kilometer menggunakan kain sarung dan batang bambo.

Baca juga: Massa Bersenjata Perang Tradisional Jaga Ketat Rumah Lukas Enembe

Video ini pun viral di media sosial hingga gelombang aksi unjuk rasa terus dilakukan sejak Selasa (20/9/2022).

Pihak puskesmas berdalih, peristiwa pada hari Minggu itu lantaran ambulans yang ada di puskesmas digunakan untuk membawa pasein rujukan.

Dimana diketahui di Puskesmas Campalagian tersedia 2 unit ambulans namun salah satunya megalami kerusakan, sayangnya saat peristiwa terjadi pihak petuags puskesmas tidak bersedia untuk meminjamkan ambulans untuk membawa jenazah karena ambulans tersebut hanya digunakan untuk pasien.

Rencananya aksi unjuk rasa akan kembali dilakukan ratusan massa pada jumat nanti dengan mendatangi kantor DPRD Polewali Mandar. Akibat unjuk rasa ini aktivitas dan pelayan di puskesmas sempat terganggu.

Arus lalu lintas jalur trans barat Sulawesi juga sempat dialihkan lantaran di blokade massa selama 3 jam lamanya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2766 seconds (0.1#10.140)