Tradisi Unik Menghindari Marabahaya, Ratusan Warga Minahasa Selatan Gelar Mandi Safar
loading...
A
A
A
MINAHASA SELATAN - Ratusan warga yang tinggal di pesisir Desa Sapa, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, menggelar tradisi unik. Yakni beramai-ramai mandi bersama di pantai, atau mereka kenal dengan tradisi mandi safar.
Tradisi unik ini, selalu digelar warga di bulan safar. Baik orang tua sampai anak-anak, secara beramai-ramai mendatangi pantai untuk mandi bersama. Tradisi unik mandi safar itu, sudah mereka jalani secara turun-temurun sejak nenek moyang.
Warga selalu mendatangi pantai untuk menggelar tradisi unik mandi safar, pada setiap bulan safar atau bulan kedua tahun hijriah. Mereka berada di pantai, lalu disiram secara bergantian oleh para tokoh agama.
Salah seorang warga yang turut dalam tradisi unik mandi safar di pesisir Desa Sapa, Rafly Paputungan mengatakan, tradisi unik mandi safar ini dipercaya warga, akan menghindarkan warga dari mara bahaya,
"Kami selalu melaksanakan tradisi unik mandi safar ini di bulan safar, karena dipercaya sebagai tolak bala atau untuk menghindarkan warga dari berbagai bentuk marabahaya," ungkap Rafly.
Usai mandi safar secara bersama-sama di pantai, tradisi unik ini dilanjutkan warga dengan menggelar makan bersama secara sederhana sebagai ungkapan syukur atas berkah yang mereka terima.
Rafly mengatakan, tradisi unik mandi safar ini digelar karena dipercaya warga pada bulan safar banyak penyelamatan yang dilakukan Tuhan kepada para nabi. Salah satunya, penyelamatan Nabi Nuh dari bencana air bah.
Tradisi unik ini, selalu digelar warga di bulan safar. Baik orang tua sampai anak-anak, secara beramai-ramai mendatangi pantai untuk mandi bersama. Tradisi unik mandi safar itu, sudah mereka jalani secara turun-temurun sejak nenek moyang.
Warga selalu mendatangi pantai untuk menggelar tradisi unik mandi safar, pada setiap bulan safar atau bulan kedua tahun hijriah. Mereka berada di pantai, lalu disiram secara bergantian oleh para tokoh agama.
Salah seorang warga yang turut dalam tradisi unik mandi safar di pesisir Desa Sapa, Rafly Paputungan mengatakan, tradisi unik mandi safar ini dipercaya warga, akan menghindarkan warga dari mara bahaya,
"Kami selalu melaksanakan tradisi unik mandi safar ini di bulan safar, karena dipercaya sebagai tolak bala atau untuk menghindarkan warga dari berbagai bentuk marabahaya," ungkap Rafly.
Usai mandi safar secara bersama-sama di pantai, tradisi unik ini dilanjutkan warga dengan menggelar makan bersama secara sederhana sebagai ungkapan syukur atas berkah yang mereka terima.
Rafly mengatakan, tradisi unik mandi safar ini digelar karena dipercaya warga pada bulan safar banyak penyelamatan yang dilakukan Tuhan kepada para nabi. Salah satunya, penyelamatan Nabi Nuh dari bencana air bah.
(eyt)