Purworejo Gempar! Video Sekdes Wanita Dugem Beredar di Media Sosial
loading...
A
A
A
PURWOREJO - Rekaman video oknum Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuasin Kembaran, Loano, Purworejo, Jawa Tengah sedang dugem di tempat hiburan malam yang diduga berlokasi di Yogyakarta viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut terlihat Sekdes berinisial AS sedang berjoget mengikuti irama musik dugem. Tak hanya itu, Sekdes perempuan itu juga terlihat sedang menenggak minuman keras yang dituangkan seorang laki-laki ke mulutnya.
Tak pelak, video yang beredar luas di media sosial tersebut menggemparkan warga. Bahkan warga meminta Sekdes gaul tersebut dipecat.
Saat dikonfirmasi wartawan, Andikasari membenarkan perempuan dalam video tersebut adalah dirinya. Namun dia membantah tuduhan masyarakat yang menyebut dirinya menenggak minuman keras.
“Saya tidak minum alkohol atau mabuk, saya hanya minum air putih yang ada di botol tersebut,” katanya kepada wartawan.
Menurut dia, kejadian tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun baru belakangan ini videonya beredar kembali dan ramai diperbincangkan di masyarakat.
“Kejadian sudah selesai di desa. Per tanggal 1 Agustus saya sudah memberikan klarifikasi,” ujarnya.
Dia mengaku sudah meminta maaf terkait hal itu kepada kepala desa dan tokoh masyarakat lainnya. Dia membantah bahwa dirinya disuruh pak camat untuk mengondisikan media.
“Saya tidak pernah disuruh pak camat, dan sampai sekarang tidak ada buktinya,” ujarnya.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut terlihat Sekdes berinisial AS sedang berjoget mengikuti irama musik dugem. Tak hanya itu, Sekdes perempuan itu juga terlihat sedang menenggak minuman keras yang dituangkan seorang laki-laki ke mulutnya.
Tak pelak, video yang beredar luas di media sosial tersebut menggemparkan warga. Bahkan warga meminta Sekdes gaul tersebut dipecat.
Saat dikonfirmasi wartawan, Andikasari membenarkan perempuan dalam video tersebut adalah dirinya. Namun dia membantah tuduhan masyarakat yang menyebut dirinya menenggak minuman keras.
“Saya tidak minum alkohol atau mabuk, saya hanya minum air putih yang ada di botol tersebut,” katanya kepada wartawan.
Menurut dia, kejadian tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun baru belakangan ini videonya beredar kembali dan ramai diperbincangkan di masyarakat.
“Kejadian sudah selesai di desa. Per tanggal 1 Agustus saya sudah memberikan klarifikasi,” ujarnya.
Dia mengaku sudah meminta maaf terkait hal itu kepada kepala desa dan tokoh masyarakat lainnya. Dia membantah bahwa dirinya disuruh pak camat untuk mengondisikan media.
“Saya tidak pernah disuruh pak camat, dan sampai sekarang tidak ada buktinya,” ujarnya.