Pria yang Hilang di Sungai Parhasioran Taput Ditemukan Tewas Terjebak di Batu
loading...
A
A
A
TAPANULI UTARA - Pria bernama Johan Lumbantoruan (32) ditemukan tewas di aliran Sungai Parhasioran Aek Sidoras Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara , Sumatera Utara, Selasa (30/8/2022).
Sebelumnya warga Desa Sigumbang, Kecamatan Siborongborong itu dilaporkan terjatuh ke sungai dan hilang terseret arus sungai sejak Sabtu, (27/8/2022) lalu.
Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip mengatakan, korban ditemukan setelah tim penyelamat dari Pos Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Parapat menurunkan tujuh orang personel penyelamat untuk melakukan pencarian.
Kondisi medan yang terjal dan sempitnya sungai serta sulit dijangkau kendaraan, menjadi kendala dikarenakan tim tidak dapat menurunkan perahu rafting untuk menyusuri sepanjang aliran sungai.
Sehingga kata dia, diputuskan Tim SAR melakukan pencarian dengan cara Scouting darat yaitu melakukan penyisiran di sepanjang kiri dan kanan tepi sungai menuju hilir dengan cara berjalan kaki.
Setelah pencarian di hari pertama kita lakukan tidak membutuhkan hasil, akhirnya pagi ini kita lanjutkan dengan metode yang sama yaitu melakukan pencarian dengan cara berjalan kaki di sepanjang tepi sungai, dengan mengarahkan semua Kekuatan Tim SAR Gabungan yang terlibat dan juga masyarakat setempat.
“Akhirnya sekitar pukul 09.00 WIB pagi, Tim SAR Gabungan menemukan korban berada di antara himpitan batu yang berada di sungai dengan kedalaman sekitar 20 meter berjarak sekitar 300 meter dari lokasi awal korban dilaporkan hilang," kata Hisar.
Sebelumnya warga Desa Sigumbang, Kecamatan Siborongborong itu dilaporkan terjatuh ke sungai dan hilang terseret arus sungai sejak Sabtu, (27/8/2022) lalu.
Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip mengatakan, korban ditemukan setelah tim penyelamat dari Pos Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Parapat menurunkan tujuh orang personel penyelamat untuk melakukan pencarian.
Kondisi medan yang terjal dan sempitnya sungai serta sulit dijangkau kendaraan, menjadi kendala dikarenakan tim tidak dapat menurunkan perahu rafting untuk menyusuri sepanjang aliran sungai.
Sehingga kata dia, diputuskan Tim SAR melakukan pencarian dengan cara Scouting darat yaitu melakukan penyisiran di sepanjang kiri dan kanan tepi sungai menuju hilir dengan cara berjalan kaki.
Setelah pencarian di hari pertama kita lakukan tidak membutuhkan hasil, akhirnya pagi ini kita lanjutkan dengan metode yang sama yaitu melakukan pencarian dengan cara berjalan kaki di sepanjang tepi sungai, dengan mengarahkan semua Kekuatan Tim SAR Gabungan yang terlibat dan juga masyarakat setempat.
“Akhirnya sekitar pukul 09.00 WIB pagi, Tim SAR Gabungan menemukan korban berada di antara himpitan batu yang berada di sungai dengan kedalaman sekitar 20 meter berjarak sekitar 300 meter dari lokasi awal korban dilaporkan hilang," kata Hisar.