Menko PMK Muhadjir Effendi Sebut Bung Karno Berwasiat Minta Dimakamkan di Kota Blitar

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 20:32 WIB
loading...
Menko PMK Muhadjir Effendi Sebut Bung Karno Berwasiat Minta Dimakamkan di Kota Blitar
Menko PMK Muhadjir Effendi saat sambutan di Blitar Ethnic Nasional Carnival yang berlangsung di Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022). Foto/MPI/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membuat testimoni baru terkait wasiat makam Presiden Soekarno atau Bung Karno di Kota Blitar.

Dalam sambutan di acara Blitar Ethnic Nasional Carnival yang berlangsung Sabtu (27/8/2022), Muhadjir Effendy mengatakan Bung Karno berwasiat minta dimakamkan di Kota Blitar.


“Di Indonesia ini ndak ada satupun kota yang sama dengan Kota Blitar. Di mana kota yang dipilih yang diwasiatkan oleh alhmarhum founding father Republik Indonesia ini, agar dimakamkan di Kota Blitar ini,” ujar Muhadjir Effendi dalam sambutannya di lokasi acara.

Muhadjir kembali menegaskan tentang keistimewaan Kota Blitar sehingga layak dipilih Bung Karno sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

“Saya yakin Bung Karno tidak akan mewasiatkan agar dimakamkan di Kota Blitar ini seandainya Kota Blitar tidak punya keistimewaan,” tambah Muhadjir.

Pernyataan Menko Muhadjir Effendi di Kota Blitar menjadi testimoni baru terkait wasiat Bung Karno dan keinginannya bermakam. Yang lazim diketahui selama ini, Bung Karno berwasiat ingin dimakamkan di Batu Tulis Bogor.



Dalam surat wasiatnya 6 Juni 1962, Bung Karno menulis : Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon rindang....dan seterusnya. Surat wasiat ditujukan kepada keluarga. Surat wasiat 16 September 1964, yang ditulis Bung Karno di Bogor, juga mengandung pesan serupa.

Pesan surat wasiat yang ditulis Bung Karno pada 24 Mei 1965 lebih jelas. Bung Karno menulis : Tempat kuburan bersama itu telah saya tentukan, yaitu di Kebun Raya Bogor dekat bekas kolam permandian yang membukit.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Bung Karno kepada jurnalis Cindy Adam mengutarakan isi wasiat yang sama. Bung Karno mengatakan tidak ingin dikuburkan seperti Gandhi (Mahatma Gandhi). Baginya kuburan Gandhi dengan berbagai hiasan dari Pandit Jawaharlal Nehru, terlalu mewah.



Bung Karno menginginkan makamnya nanti berada di bawah pohon rindang, dikelilingi alam sekitar yang indah, di samping sungai serta di antara bukit yang berombak-ombak.

"Dan aku ingin rumahku yang terakhir ini terletak di sekitar Kota Bandung di tengah daerah Priangan yang sejuk dan nyaman, berlembah dan bergunung serta subur, di mana aku pertama kali bertemu petani Marhaen," kata Bung Karno dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Bung Karno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan jenazahnya gagal dimakamkan di tempat sesuai isi surat wasiatnya. Sesuai Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1970, Presiden Soeharto menetapkan tempat makam jenazah almarhum Bung Karno di Blitar.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1480 seconds (0.1#10.140)