Ditinggal Salat Subuh, Asrama Putra Pondok Pesantren di Sambas Ludes Terbakar
loading...
A
A
A
SAMBAS - Sebuah bangunan asrama putra pondok Pesantren Al-Furqon yang berada di Dusun Melati, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, pada Kamis (25/8/2022) subuh, hangus terbakar. Beruntung, pada saat kejadian, tidak ada korban jiwa, lantaran seluruh penghuni asrama sedang salat subuh di masjid pondok pesantren.
Dalam video amatir yang beredar tampak api menyambar dengan cepat hingga menghanguskan bangunan satu lantai tersebut.
Peristiwa kebakaran ini berawal dari penghuni asrama meninggalkan bangunan untuk melaksanakan salat subuh di masjid yang berada dalam komplek pondok pesantren Al-Furqan tersebut.
Kapolsek Tebas, AKP Muhammad Ginting mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga kuat sumber api berasal dari korsleting listrik yang ada dalam bangunan tersebut.
Peristiwa itu, paparnya, bermula saat penghubni asrama untuk melakukan salat subuh. Pintu asrama kemudian ditutup dan ditingkalkan dalam keadaan terkunci. Tak lama berselang, salah seorang santri melewati bangunan asrama dan melihat banyak asap yang keluar dari fentilasi.
Melihat asap itu kemudian santri tersebut memanggil para pengurus dan jemaah yang ada di masjid. "Selanjutnya pihak pondok pesantren berusaha memadamkan api dibantu oleh pihak Badan Pemadam Kebakaran Tebas, Badan Pemadam Kebakaran Semparuk, serta masyarakat setempat," ungkapnya.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, pihak Yayasan Al-Furqan Tebas dan para santri mengalami kerugian material dengan nilai kerugian secara keseluruhan sekitar Rp350 juta.
Dalam video amatir yang beredar tampak api menyambar dengan cepat hingga menghanguskan bangunan satu lantai tersebut.
Peristiwa kebakaran ini berawal dari penghuni asrama meninggalkan bangunan untuk melaksanakan salat subuh di masjid yang berada dalam komplek pondok pesantren Al-Furqan tersebut.
Baca Juga
Kapolsek Tebas, AKP Muhammad Ginting mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga kuat sumber api berasal dari korsleting listrik yang ada dalam bangunan tersebut.
Peristiwa itu, paparnya, bermula saat penghubni asrama untuk melakukan salat subuh. Pintu asrama kemudian ditutup dan ditingkalkan dalam keadaan terkunci. Tak lama berselang, salah seorang santri melewati bangunan asrama dan melihat banyak asap yang keluar dari fentilasi.
Melihat asap itu kemudian santri tersebut memanggil para pengurus dan jemaah yang ada di masjid. "Selanjutnya pihak pondok pesantren berusaha memadamkan api dibantu oleh pihak Badan Pemadam Kebakaran Tebas, Badan Pemadam Kebakaran Semparuk, serta masyarakat setempat," ungkapnya.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, pihak Yayasan Al-Furqan Tebas dan para santri mengalami kerugian material dengan nilai kerugian secara keseluruhan sekitar Rp350 juta.
(don)