Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi, Bagi Tips Pemasaran Berbasis Influencer

Minggu, 14 Agustus 2022 - 11:11 WIB
loading...
Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi, Bagi Tips Pemasaran Berbasis Influencer
Webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya bertema Tips Digital: Pemasaran Berbasis Influencer. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik.

Ditambah dengan adanya dorongan pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari.

Menurut laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022, atau meningkat 2,1 juta dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Pemerintah pun mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat agar masyarakat semakin dapat beradaptasi menggunakan teknologi digital dan mampu membentengi diri dari resiko penggunaan internet seperti penipuan online dan cyber bullying.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ( Kemenkominfo ) sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia dalam mencapai visi dan misi tersebut kemenkominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator.

Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.



"Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital," ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.

Survei nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level SEDANG dengan skor 3.49. Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46.

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ), Johnny G Plate.

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk.

Selain itu, dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.

Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022 dengan tema “Tips Digital: Pemasaran Berbasis Influencer”.

Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.200 orang dari berbagai kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Maluku Papua yang menghadirkan Denisa Nur Salsabila, Head of RnD Urban Sakola; Pradipta Nugrahanto, CEO & Co-Founder Paberik Soeara Rakjat; Lusi Ayudaningsih, Duta Kampus UNPI Cianjur & Anggota Digimom, sebagai narasumber.

Dalam webinar tersebut, Denisa Nur Salsabila membahas tips pemasaran berbasis Influencer ditinjau dari perspektif cakap digital.

Menurut dia, influencer adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain yang biasanya ditandai memiliki banyak pengikut atau followers. Influencer marketing merupakan satu dari sekian teknik promosi yang tercipta karena adanya digitalisasi. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memilih influencer yang sesuai untuk usaha kita.

"Pertama, Lakukan desk riset mengenai influencer yang memiliki profile sesuai dengan usaha atau produk Anda. Kedua, cek riwayat influencer. Ketiga pilih influencer yang sesuai dengan budget. Terakhir, siapkan perjanjian kerjasama yang baik agar saling menguntungkan," papar Denisa Nur Salsabila.



Pradipta Nugrahanto memperkaya pembahasan mengenai tips pemasaran berbasis Influencer ditinjau dari perspektif etika digital. Nyatanya setiap aktivitas yang dilakukan di ruang digital dapat mencerminkan bagaimana kita di ruang ruang lainnya.

Melakukan pemasaran berbasis influencer adalah salah satu aktivitas yang kita lakukan di ruang digital sehingga memilih influencer yang bisa mewakili nilai nilai etika usaha tentunya sangat diperlukan. Berikut 3 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih influencer.

"Pertama, pilih influencer yang memiliki rekam jejak yang baik. Kedua, pilih influencer yang memiliki kesamaan visi dan misi. Terakhir, pilih influencer yang memiliki tutur kata yang baik," jelas Pradipta Nugrahanto.

Lusi Ayudaningsih melengkapi pembahasan mengenai tips pemasaran berbasis Influencer ditinjau dari perspektif keamanan digital. Ada 5 tips aman melakukan pemasaran berbasis influencer.

"Pertama, pilih influencer yang sesuai dengan budget. Kedua, tentukan platform yang akan digunakan. Ketiga, cek dan pastikan engagement rate dan followers influencer. Ke empat, pastika influencer relevan dengan bisnis. Terakhir, perhatikan track record influencer," ujar Lusi Ayudaningsih.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)