Miris! Ratusan Siswa SD di Padalarang Telantar Akibat Sekolah Disegel Pemilik Lahan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Ratusan siswa sekolah dasar (SD) di Padalarang, Bandung Barat , Jawa Barat, Senin siang (8/8/2022) telantar tak bisa melakukan kegiatan belajar.
Kondisi itu terjadi lantaran bangunan sekolah disegel dan ditutup paksa oleh ahli waris yang mengklaim kepemilikan lahan sekolah itu.
Mengetahui pintu gerbang sekolah ditutup paksa, ratusan siswa dan anak anak dari SD Negeri Bunisari di kawasan Padalarang, Bandung Barat berteriak agar pintu gerbang dibuka agar bisa beraktivitas melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Siswa dan orang tua mengaku dikagetkan, karena saat hendak ke sekolah, pintu gerbang sekolah sudah ditutup dengan cara dilas, sehingga siswa tak bisa masuk dan tertahan di pintu gerbang. Bahkan di samping pintu gerbang terdapat spanduk bertulisan penyegelan oleh ahli waris.
Penyegelan dan penutupan gerbang masuk diduga dilakukan oleh ahli waris Nana Rumantana yang diketahui aparat desa setempat.
Persolan ini dipicu akibat sengketa lahan karena diduga lahan bangunan seluas 700 meter persegi dengan total 9 kelas yang dulunya bernama SDN Langensari ini milik ahli waris.
“Kami berharap agar sengketa diselesaikan karena yang menjadi korban adalah siswa sehingga tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar,” kata Karmini salah satu orang tua siswa.
Hingga saat ini pihak sekolah maupun dari aparat kewilayahan masih melakukan komunikasi dengan ahli waris untuk mediasi, namun sejauh ini masih buntu.
“Ratusan siswa terpaksa harus dipulangkan dan belum diketahui pasti kapan aktivitas kegiatan belajar mengajar berjalan kembali,” kata guru SDN Bunisari, M Satori.
Kondisi itu terjadi lantaran bangunan sekolah disegel dan ditutup paksa oleh ahli waris yang mengklaim kepemilikan lahan sekolah itu.
Mengetahui pintu gerbang sekolah ditutup paksa, ratusan siswa dan anak anak dari SD Negeri Bunisari di kawasan Padalarang, Bandung Barat berteriak agar pintu gerbang dibuka agar bisa beraktivitas melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Siswa dan orang tua mengaku dikagetkan, karena saat hendak ke sekolah, pintu gerbang sekolah sudah ditutup dengan cara dilas, sehingga siswa tak bisa masuk dan tertahan di pintu gerbang. Bahkan di samping pintu gerbang terdapat spanduk bertulisan penyegelan oleh ahli waris.
Penyegelan dan penutupan gerbang masuk diduga dilakukan oleh ahli waris Nana Rumantana yang diketahui aparat desa setempat.
Persolan ini dipicu akibat sengketa lahan karena diduga lahan bangunan seluas 700 meter persegi dengan total 9 kelas yang dulunya bernama SDN Langensari ini milik ahli waris.
“Kami berharap agar sengketa diselesaikan karena yang menjadi korban adalah siswa sehingga tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar,” kata Karmini salah satu orang tua siswa.
Hingga saat ini pihak sekolah maupun dari aparat kewilayahan masih melakukan komunikasi dengan ahli waris untuk mediasi, namun sejauh ini masih buntu.
“Ratusan siswa terpaksa harus dipulangkan dan belum diketahui pasti kapan aktivitas kegiatan belajar mengajar berjalan kembali,” kata guru SDN Bunisari, M Satori.
(nic)