Gelar Mahakarya Vokasi di Surabaya, Kemendikbudristek Pamerkan 20 Produk Inovasi
loading...
A
A
A
Heru menambahkan, Kadin Indonesia juga siap bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi untuk membantu komersialisasi produk-produk inovasi tersebut. “Kadin Indonesia tentu sangat berharap bisa membangun kemitraan dengan satuan pendidikan vokasi, guna melahirkan entreprenuer-enterprenuer muda yang tangguh berbasis inovasi dan kreativitas untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional,” ujarnya.
Adapun beberapa komunitas yang akan memeriahkan acara ini antara lain, Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka (PPM) yang berbagai pengalaman tentang serunya belajar di pendidikan vokasi. Ada juga Komunitas Ibu Sidina dengan tema Peran Orang Tua Memandu Anak Memilih Jalur Pendidikan.
Sementara untuk pameran produk Mahakarya Vokasi, akan menampilkan 20 produk-produk inovasi teknologi karya satuan pendidikan vokasi, mulai dari SMK hingga perguruan tinggi yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Padahal, produk-produk tersebut merupakan hasil karya inovasi satuan pendidikan vokasi yang berkolaborasi dengan industri, serta mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat.
Sejumlah produk yang tampil dalam pameran tersebut di antaranya adalah ShipSimulator karya BMTI Cimahi, rompi anti peluru dan ban tanpa angin karya Politeknik Negeri Angkatan Darat, Sepeda Motor Trail Cassa dan Sepeda Gas (SMK Nasional Malang), Mobil Listrik (Politeknik Negeri Jember), serta berbagai produk-produk inovasi lainnya yang tidak kalah menarik.
Pameran produk-produk karya vokasi ini akan dikemas dalam dua versi, yakni pameran produk secara langsung yang bisa dinikmati oleh para pengunjung di area pameran. Serta pameran digital dengan tema VokasiLand yang merupakan hasil kolaborasi antara SMK Raden Umar Said, Kudus, Politeknik Negeri Batam serta Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jawa Barat.
Melalui VokasiLand para pengunjung akan diajak menjelajahi keindahan Indonesia dan menemukan harta karun berupa produk-produk karya siswa dari satuan pendidikan vokasi secara digital melalui teknologi virtual reality (VR), di mana proses kreatif untuk animasinya dikerjakan oleh SMK RUS Kudus, sementara proses VRnya dikerjakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Salah satu tim developer Mahakarya Vokasi dari Politeknik Negeri Batam, Bagas Eka mengaku senang bisa terlibat dalam berkolaborasi bersama SMK RUS dalam proyek Mahakarya Vokasi tersebut. Dari proyek kolaborasi ini, Bagas mengaku bisa mempelajari ilmu baru yang belum diketahui sebelumnya, misalnya seperti bagaimana cara membuat animasi untuk aplikasi simulasi.
"Saya berharap kolaborasi- kolaborasi seperti ini akan selalu ada. Karena akan ada selalu hal baru yang kami dapat. Wawasan baru juga. Karena bisa saja, yang selama ini kami anggap sudah bagus, sudah oke ternyata ada yang lebih oke lagi. Sehingga kami selalu tertantang untuk terus berinovasi." kata Bagas.
Senada dengan Bagas, Nadia dari SMK RUS Kudus juga mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari kolaborasi yang dilakukan dalam kegiatan Mahakarya Vokasi tersebut. "Kami jadi dapat pelajaran tentang bagaimana membangun komunikasi secara nyata yang mungkin tidak ada di buku-buku pelajaran," katanya
Adapun beberapa komunitas yang akan memeriahkan acara ini antara lain, Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka (PPM) yang berbagai pengalaman tentang serunya belajar di pendidikan vokasi. Ada juga Komunitas Ibu Sidina dengan tema Peran Orang Tua Memandu Anak Memilih Jalur Pendidikan.
Sementara untuk pameran produk Mahakarya Vokasi, akan menampilkan 20 produk-produk inovasi teknologi karya satuan pendidikan vokasi, mulai dari SMK hingga perguruan tinggi yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Padahal, produk-produk tersebut merupakan hasil karya inovasi satuan pendidikan vokasi yang berkolaborasi dengan industri, serta mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat.
Sejumlah produk yang tampil dalam pameran tersebut di antaranya adalah ShipSimulator karya BMTI Cimahi, rompi anti peluru dan ban tanpa angin karya Politeknik Negeri Angkatan Darat, Sepeda Motor Trail Cassa dan Sepeda Gas (SMK Nasional Malang), Mobil Listrik (Politeknik Negeri Jember), serta berbagai produk-produk inovasi lainnya yang tidak kalah menarik.
Pameran produk-produk karya vokasi ini akan dikemas dalam dua versi, yakni pameran produk secara langsung yang bisa dinikmati oleh para pengunjung di area pameran. Serta pameran digital dengan tema VokasiLand yang merupakan hasil kolaborasi antara SMK Raden Umar Said, Kudus, Politeknik Negeri Batam serta Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jawa Barat.
Melalui VokasiLand para pengunjung akan diajak menjelajahi keindahan Indonesia dan menemukan harta karun berupa produk-produk karya siswa dari satuan pendidikan vokasi secara digital melalui teknologi virtual reality (VR), di mana proses kreatif untuk animasinya dikerjakan oleh SMK RUS Kudus, sementara proses VRnya dikerjakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Salah satu tim developer Mahakarya Vokasi dari Politeknik Negeri Batam, Bagas Eka mengaku senang bisa terlibat dalam berkolaborasi bersama SMK RUS dalam proyek Mahakarya Vokasi tersebut. Dari proyek kolaborasi ini, Bagas mengaku bisa mempelajari ilmu baru yang belum diketahui sebelumnya, misalnya seperti bagaimana cara membuat animasi untuk aplikasi simulasi.
"Saya berharap kolaborasi- kolaborasi seperti ini akan selalu ada. Karena akan ada selalu hal baru yang kami dapat. Wawasan baru juga. Karena bisa saja, yang selama ini kami anggap sudah bagus, sudah oke ternyata ada yang lebih oke lagi. Sehingga kami selalu tertantang untuk terus berinovasi." kata Bagas.
Senada dengan Bagas, Nadia dari SMK RUS Kudus juga mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari kolaborasi yang dilakukan dalam kegiatan Mahakarya Vokasi tersebut. "Kami jadi dapat pelajaran tentang bagaimana membangun komunikasi secara nyata yang mungkin tidak ada di buku-buku pelajaran," katanya