Harganas Tingkat Provinsi Sulsel, Momentum Fokus Turunkan Angka Stunting

Kamis, 28 Juli 2022 - 15:32 WIB
loading...
Harganas Tingkat Provinsi Sulsel, Momentum Fokus Turunkan Angka Stunting
Kepala BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani, saat menghadiri peringatan Harganas ke-29 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di Kantor BKKBN Sulsel, Kamis (28/7/2022). Foto/SINDOnews/Syamsi Nur Fadhilah
A A A
MAKASSAR - Persoalan stunting menjadi salah satu pekerjaan berat yang harus dihadapi pemerintah. Oleh karena itu, penurunan angka stunting dijadikan sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan generasi yang bebas stunting.

Peringatan Hari Keluarga Nasional ( Harganas ) ke-29 tahun ini pun dijadikan sebagai momentum ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga dalam menekan angka kelahiran bayi yang mengalami kekurangan gizi kronis.



Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana ( BKKBN ) Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani, mengungkapkan Harganas jadi momentum bagi BKKBN dalam meningkatkan komitmen lapisan masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, juga demi mewujudkan cita-cita program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana.

" BKKBN selalu antusias untuk menyelenggarakan Harganas dan mencoba menjadikan momentum ini untuk menguatkan komitmen bersama dalam mengatasi isu dan persoalan di masyarakat dan keluarga, termasuk dalam percepatan penurunan stunting," ungkap Rita dalam peringatan Harganas ke-29 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di Kantor BKKBN Sulsel, Kamis (28/7/2022).

Rita mengatakan, ada tiga tujuan besar yang ingin dicapai dalam momentum Harganas kali ini. Yaitu meningkatkan peran stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga dalam pembangunan keluarga.

Kemudian meningkatkan kinerja pengelola dalam program Bangga Kencana, dan meningkatkan kepedulian keluarga Indonesia dalam penurunan stunting. "Oleh karena itu, tema Harganas ke-29 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting," sebutnya.

Lebih jauh, Rita membeberkan jika Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman stunting. Prevalensi stunting nasional saat ini masih cukup tinggi, yakni 24,4 persen, sementara Sulsel masih di atas rata-rata nasional, yakni 27,4 persen.

"Pemerintah pusat telah menargetkan prevalensi stunting turun dari 30,8 persen tahun 2018 dan 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 14 persen di tahun 2024," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)