26 Tahun Kudatuli dan Cerita Para eks Aktivis PRD yang Sempat Jadi Kambing Hitam

Kamis, 28 Juli 2022 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Bersama Andi Arief dan Nezar Patria, Faisol Reza terus melakukan konsolidasi bawah tanah. Mereka bertiga memimpin Komite Pimpinan Pusat (KPP). Budiman Sudjatmiko secara definitif memang tetap sebagai ketua umum.

Namun karena posisinya dipenjara dan tidak leluasa bergerak, Budiman kemudian melimpahkan mandat memimpin organisasi PRD kepada KPP.

“Untuk menyembunyikan identitas Andi memakai nama Mirah Mahardika dan Nezar pakai nama Rizal Ampera,” tulis Miftahuddin dalam buku Radikalisasi Pemuda, PRD Melawan Tirani.

Faisol Reza kelahiran Madura 1 Januari 1973 dan memiliki latar belakang pondok pesantren. Saat memasuki masa kuliah ia mengambil kuliah di dua tempat sekaligus, yakni UGM dan IAIN Sunan Kalijaga.

Paska meletusnya Kudatuli, Faisol Reza termasuk aktivis yang masuk dalam daftar buruan rezim orde baru. Pada 12 Maret 1998 ia diculik, dan setelah mengalami penyekapan 20 hari, pada 28 April 1998 dibebaskan.

Pada tahun 2018, Faisol Reza memutuskan bergabung dengan PKB dan menjabat sebagai Wasekjen. Pada Pemilu Legislatif 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur dan ditunjuk sebagai Ketua Komisi VI DPR RI (2019-2024).

Sebelumnya Faisol Reza juga pernah menjabat sebagai Staff Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga (2014-2017) dan Staff Khusus Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014).

Nezar Patria

Sekjen Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) ini juga menjadi korban penculikan. Paska peristiwa Kudatuli meletus, Nezar Patria termasuk aktivis yang masuk daftar hitam perburuan rezim orde baru.

Seperti nasib kawan-kawannya yang masih beruntung. Setelah mengalami penyekapan dan penyiksaan beberapa hari, Nezar akhirnya dibebaskan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)