Koneksikan Saluran dengan Riol Belanda, Cara Pemkot Surabaya Atasi Genangan Pusat Kota

Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:46 WIB
loading...
A A A
"Sehingga air yang ada di sekitaran Arca Joko Dolog (Jalan Taman Apsari) itu nanti tidak terlalu terbebani. Jadi ada dua aliran, bisa masuk ke Rumah Pompa Kenari, bisa masuk ke Pompa Grahadi," jelas Wali Kota Eri Cahyadi.
Koneksikan Saluran dengan Riol Belanda, Cara Pemkot Surabaya Atasi Genangan Pusat Kota

Saat peninjauan di Jalan Kenari, pria yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga sempat terjun langsung masuk ke dalam gorong-gorong atau riol Belanda yang ada di bawah pedestrian. Hasilnya, ia menemukan saluran box culvert yang dibangun tepat di atas Riol Belanda justru lebih kecil.

"Setelah saya masuk di dalamnya itu kecil. Makanya saya suruh bongkar karena riolnya besar. Berarti apa? sekarang (box culvert) yang sudah terbangun tadi itu belum konek semua. Tapi kalau kita lihat dari atas, konek semua," tuturnya.

Karena itu selain membangun crossing baru, Pemko Surabaya memprioritaskan pengerjaan pelebaran dan mengkoneksikan saluran dengan riol Belanda di bawah pedestrian. Termasuk di antaranya pelebaran saluran pedestrian di kawasan Jalan Praban. Karena menurutnya, riol Belanda yang ada di kawasan Jalan Tidar-Jalan Kranggan-Jalan Praban, seharusnya terkoneksi menuju rumah Pompa Kenari.

“Ini yang kita perbaiki, seperti riol Belanda yang ada di Jalan Kenari. Kenapa banjir? karena dia (box culvert) tidak ada konek ke arah riol Belanda ini. Kalau dilihat di bawahnya pedestrian itu ada riol sebenarnya, tapi ketutupan box culvert,” tutur dia.

Melihat permasalahan yang ada di lapangan, Wali Kota Eri Cahyadi telah meminta DSDABM agar melakukan evaluasi saat membangun box culvert. Ia meminta agar ketika membangun box culvert dan di bawahnya terdapat riol Belanda, maka itu dapat dimanfaatkan. "Jadi dulu waktu bangun box culvert itu menutup riol.

Seharusnya box culvert itu ditinggikan, tapi bawahnya dibongkar sampai tembus (terkoneksi) ke riol. Jadi tingginya tambah 2 meter, plus tingginya riol 3 meter," bebernya.

Dua pengerjaan crossing saluran itu dilakukan pemkot dengan skema lelang. Di Jalan Embong Kenongo hingga Jalan Panglima Sudirman anggaran yang disiapkan untuk menuntaskan genangan di kawasan itu mencapai Rp15,4 miliar. Sedangkan pengerjaan crossing saluran di ruas Jalan Gubernur dianggarkan Rp3,7 miliar.

"Ketika sudah ada pedestrian, terus ada riolnya itu kita lakukan dengan cara swakelola. Tapi kalau buat jalan, crossing dan saluran kita menggunakan anggaran," ujar Eri.

Kedua, pengerjaan crossing saluran itu ditarget rampung pada awal Desember 2022. Ia pun juga meminta kepada pihak kontraktor, ketika nantinya lapisan atas belum sepenuhnya rampung, salurannya agar sudah terkoneksi satu dengan yang lain. Sebab, bulan Desember merupakan saat dimana tingginya curah air hujan.

"Saya sudah sampaikan, kalaupun nanti atasnya belum 100 persen, tapi salurannya sudah terkoneksi. Jadi ketika hujan aliran airnya juga sudah bisa terkoneksi satu dengan yang lain," tegas dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)