Pengerjaan Flyover Simpang Sekip Palembang Terhambat Pembebasan 7 Persil Lahan

Kamis, 21 Juli 2022 - 12:29 WIB
loading...
Pengerjaan Flyover Simpang...
Hingga kini, proyek pembangunan flyover atau jembatan layang Simpang Angkatan 66 Sekip Palembang masih terhambat adanya pembebasan lahan yang belum rampung. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Hingga kini, proyek pembangunan flyover atau jembatan layang Simpang Angkatan 66 Sekip Palembang masih terhambat adanya pembebasan lahan yang belum rampung. Asisten II Setda Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Darma Budhy mengatakan, keterlambatan pengerjaan yang baru mencapai 8 persen tersebut karena masih ada beberapa persil lahan yang belum dibebaskan.



"Ada beberapa hambatan yang dialami tim di lapangan yang meliputi penyiapan lahan, pembuatan badan jalan pendekat, pembuatan drainase, dan pembersihan area pembangunan," ujar Darma Budhy, Kamis (21/7/2022).

Akibat adanya hambatan tersebut, lanjut Darma Budhy, maka juga terdampak pada progres pengerjaan flyover Simpang 66 Sekip Palembang . Jika seharusnya pengerjaan fisik sudah mencapai 12 persen, namun karena permasalahan yang terjadi baru terealisasi 8 persen.

"Ya karena masih ada beberapa kendala, tapi ini secara keseluruhan tidak terlalu signifikan menghambat pengerjaan," katanya.

Untuk mempercepat pembebasan lahan tersebut, Pemprov Sumsel masih terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumsel lantaran masih adanya tujuh persil lahan yang belum dibebaskan.

Dijelaskannya, tujuh lahan persil tersebut meliputi satu persil lahan masih menunggu kepastian kepemilikan lahan, empat persil belum sepakat dengan hasil KJPP 2020, dan dua persil lagi bermasalah kepemilikan karena berada di jalur Pertagas.

"Tujuh persil lagi itu pembebasan lahan sambil jalan, karena ada tahapan apakah nanti akan konsinyasi atau tidak. Kami masih berunding dan minta pendapat Kejati serta melibatkan BPN," jelasnya.

Budhy memastikan semua tahapan pembangunan jembatan layang Simpang 66 Sekip dilakukan secara efektif dan maksimal, sehingga pengerjaan sesuai dengan perencanaan pada Desember 2023.

"Jika masalah lahan ini selesai maka akan dimulai dengan pengerjaan membangun jalan pendekat, dibangun mulai dari arah Jalan Basuki Rahmat sampai ke SPBU di Jalan R Soekamto dengan satu lajur, lalu masuk tahap memaksimalkan pekerjaan fisik. Jalan pendekat itu dibutuhkan sehingga aktivitas lalu lintas kendaraan tetap berlangsung," katanya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4758 seconds (0.1#10.140)