Stok Hewan Kurban Sulsel Aman Tahun Ini, Siap Juga Suplai Daerah Lain
loading...
Dinas Peternakan Sulsel menjamin ketersediaan stok hewan kurban di Sulsel menjelang perayaan Idul Adha mendatang. Foto : SINDOnews/Doc
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Peternakan Sulsel menjamin ketersediaan stok hewan kurban di Sulsel menjelang perayaan Idul Adha mendatang. Stok ini bahkan masih mampu menyuplai wilayah lain di kawasan Timur Indonesia. Baca : Pandemi COVID-19 Tak Pengaruhi Produksi Beras di Sulsel
"Sehubungan hal tersebut, Sulsel sebagai salah satu provinsi lumbung ternak, yang tentunya punya ketersediaan stok yang ada dalam menghadapi kurban, baik di Sulsel maupun kawasan Timur Indonesia," ungkap Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Abd Azis kepada SINDOnews.
Adapun jumlah stok hewan ternak untuk kurban di Sulsel saat ini mencapai sekitar 70.000 ekor, terdiri dari sapi, kerbau, hingga kambing. Seperti tahun lalu, lanjut Azis, biasanya dari stok ini, sekitar 26.000 ekor akan disuplai ke luar daerah Sulsel, sementara sisanya sekitar 43.000 untuk wilayah Sulsel sendiri.
"Insyaallah, untuk stok hewan kurban, baik untuk Sulawesi Selatan maupun yang disuplai di tiap daerah di Indonesia Timur, saya kira tetap stoknya aman," tegas Azis. Baca Juga : Penguatan Kerjasama Daerah Dinilai Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi
Dia melanjutkan, Dinas Peternakan Sulsel pun telah mengimbau kabupaten/kota agar mengawasi dan melaporkan kondisi ternak. Dalam hal ini mengontrol kelayakan hewan yang akan dikurban.
"Saya kira pada prinsipnya sesuai SOP yang ada. Sisa bagaimana kami memonitoring pelaksanaan hewan kurban nanti. SOP-nya sesuai tahun sebelumnya untuk pengecekan kelayakan hewan kurban," tutur dia.
Dijelaskan, untuk pemeriksaan hewan kurban, dilakukan dua langkah, yakni pemeriksaan antemorten dan postmorten. Dimana antemorten pemeriksaan yang melihat secara fisik ternak sebelum dipotong. Demikian juga setelah dipotong atau pemeriksaan postmorten dengan melihat bagian dalam hewan yang disembelih.
Pihaknya pun akan menurunkan petugas di tiap kabupaten/kota dalam melakukan pengecekan ini. "Petugas kami di tiap kabupaten/kota itu tetap siap melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan kelayakan hewan kurban," jelas Azis. Baca Lagi : Gaji 13 Ditarget Cair Bulan Juli, Nilainya Rp115 Miliar
"Sehubungan hal tersebut, Sulsel sebagai salah satu provinsi lumbung ternak, yang tentunya punya ketersediaan stok yang ada dalam menghadapi kurban, baik di Sulsel maupun kawasan Timur Indonesia," ungkap Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Abd Azis kepada SINDOnews.
Adapun jumlah stok hewan ternak untuk kurban di Sulsel saat ini mencapai sekitar 70.000 ekor, terdiri dari sapi, kerbau, hingga kambing. Seperti tahun lalu, lanjut Azis, biasanya dari stok ini, sekitar 26.000 ekor akan disuplai ke luar daerah Sulsel, sementara sisanya sekitar 43.000 untuk wilayah Sulsel sendiri.
"Insyaallah, untuk stok hewan kurban, baik untuk Sulawesi Selatan maupun yang disuplai di tiap daerah di Indonesia Timur, saya kira tetap stoknya aman," tegas Azis. Baca Juga : Penguatan Kerjasama Daerah Dinilai Bisa Jaga Stabilitas Ekonomi
Dia melanjutkan, Dinas Peternakan Sulsel pun telah mengimbau kabupaten/kota agar mengawasi dan melaporkan kondisi ternak. Dalam hal ini mengontrol kelayakan hewan yang akan dikurban.
"Saya kira pada prinsipnya sesuai SOP yang ada. Sisa bagaimana kami memonitoring pelaksanaan hewan kurban nanti. SOP-nya sesuai tahun sebelumnya untuk pengecekan kelayakan hewan kurban," tutur dia.
Dijelaskan, untuk pemeriksaan hewan kurban, dilakukan dua langkah, yakni pemeriksaan antemorten dan postmorten. Dimana antemorten pemeriksaan yang melihat secara fisik ternak sebelum dipotong. Demikian juga setelah dipotong atau pemeriksaan postmorten dengan melihat bagian dalam hewan yang disembelih.
Pihaknya pun akan menurunkan petugas di tiap kabupaten/kota dalam melakukan pengecekan ini. "Petugas kami di tiap kabupaten/kota itu tetap siap melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan kelayakan hewan kurban," jelas Azis. Baca Lagi : Gaji 13 Ditarget Cair Bulan Juli, Nilainya Rp115 Miliar
Lihat Juga :
(sri)
