Kekosongan Kuota PPDB Zonasi Rawan Diperjualbelikan

Jum'at, 01 Juli 2022 - 22:13 WIB
loading...
A A A
"Kami banyak terima aduan pengumuman di sekolah itu tidak transparan. Banyak orang tua yang minta hasilnya dibuka. Mereka minta diperlihatkan skornya tapi tidak diperlihatkan oleh sekolah," katanya.

"Disdik dan pihak sekolah harus transparan. Kalau ada ortu siswa datang minta skor, diperlihatkan saja supaya jelas. Kalau semua dibuat secara transparan, itu akan akuntabel dan publik tidak akan bertanya-tanya," imbuh dia.

Bahkan, informasi terkait jual beli kursi juga sudah sampai di pihaknya. Dirinya meminta pihak Dinas Pendidikan agar segera melakukan investigasi untuk mencari tahu kebenarannya.

"Informasi jual beli kursi itu sudah sampai di kita kabarnya dan kita sudah minta Disdik untuk melakukan investigasi. Tapi menurut mereka sejauh ini belum ada faktanya. Karena yang melapor juga tidak menyebut di mana sekolah yang dimaksud," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, mengaku sudah mendengar kabar serupa. Menurutnya, memang hampir selalu ada calo pada setiap momen.

"Teman-teman harus carikan saya bukti. Malau ada aparat yang terlibat, pasti saya berhentikan. Saya jamin," tegas Danny, sapaan akrabnya.

Menurut dia, kabar jual beli kursi senilai Rp2 juta itu justru terbilang murah. Dia menilai ada oknum yang hanya ingin mengambil kesempatan.



"Murah itu. Yang saya dengar Rp30 juta. Karena di daerah saja, ada temanku, saya tidak sebut daerah mana itu Rp7 juta. Kalau ada Rp2 juta berarti itu lebih murah dari daerah. Jadi tidak mungkin hanya Rp2 juta. Itu main-main, mau ambil kesempatan saja," bebernya.

Sementara, terkait banyaknya kuota kosong, kata dia, Disdik akan memberi kebijakan untuk merekomendasikan calon siswa masuk ke sekolah yang minim pendaftar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2247 seconds (0.1#10.140)