PPDB Zonasi Berakhir, 934 Kuota SD-SMP di Makassar Masih Kosong

Kamis, 30 Juni 2022 - 20:16 WIB
loading...
PPDB Zonasi Berakhir,...
Pengumuman hasil seleksi PPDB tingkat SD dan SMP jalur zonasi sudah diumumkan. Namun demikian, masih ada 934 kuota yang masih kosong. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Pengumuman hasil seleksi penerimaan peserta didik baru ( PPDB ) tingkat SD dan SMP jalur zonasi sudah diumumkan. Namun demikian, masih ada 934 kuota yang masih kosong.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah siswa yang lulus dalam PPDB jalur zonasi sebanyak 21.409 orang dari total pendaftar sebanyak 27.356. Dengan demikian, ada 5.947 yang tidak lulus.



Rinciannya, untuk tingkat SD, ada 2.004 yang tidak lulus dari jumlah pendaftar 14.874. Sementara peserta yang lulus sebanyak 12.870.

Lalu di tingkat SMP, ada 3.943 yang tidak lulus dari total pendaftar 12.482. Peserta yang lulus sebanyak 8.539.

Sementara itu, kuota yang tersedia pada jalur zonasi tingkat SD sebanyak 13.517, dan untuk tingkat SMP sebanyak 8.826.

Dengan demikian, ada selisih yang cukup besar antara jumlah siswa yang lulus dengan kuota yang disiapkan. Untuk tingkat SD sana, ada 647 kuota yang belum terisi, dan di tingkat SMP sebanyak 287.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar , Muhyiddin, mengatakan kekosongan kuota itu disebabkan banyaknya calon pendaftar yang memilih sekolah jauh dari domisilinya.

"Kami banyak terima aduan ada orang tua tidak mau sekolah berdasarkan zonasi . Maunya di sekolah yang diinginkan sendiri," katanya.

Akibatnya, sejumlah sekolah kekurangan pendaftar. Salah satunya adalah SMP Negeri 21 yang berlokasi di Jalan Minasa Upa.

"Banyak yang tinggal di Minasa Upa tapi malah pilihnya SMP 6, bukan SMP 21 yang dekat dari domisilinya," ungkap Muhyiddin.

Untuk mengatasi hal itu, kata dia, pihaknya akan menyiapkan skema untuk mengarahkan siswa yang tidak lulus ke sekolah-sekolah yang kuotanya belum terpenuhi.

"Nanti dilihat detilnya berapa sekolah yang belum cukup kuotanya, berapa siswa yang tidak lulus. Nanti kami arahkan supaya masuk di situ. Nanti dilihat di mana domisilinya, kan semua by name by addres ji," tuturnya.

"Tapi nanti kembali lagi pada orang tua. Kalau sudah dikasih solusi tapi masih mau pilih sekolah lain, itu yang susah. Apalagi kalau kuotanya sekolah sudah penuh," imbuhnya.



Di lain sisi, Muhyiddin tak menampik jika kekosongan kuota bisa berpotensi dimanfaatkan oleh oknum untuk mengambil keuntungan pribadi. Oleh karena itu, pihaknya telah mewanti-wanti pihak sekolah agar tak bermain-main dengan hal ini.

"Insyaallah akan kami jamin. Kalau ada kepala sekolah yang mau coba main-main, tentu kami akan mengambil tindakan tegas. Yang pasti kami sudah ingatkan kepala sekolah, dan saya sudah minta jangan dilayani kalau bukan orang tua siswa langsung yang menghadap. Ini untuk menghidari calo-calo," tegasnya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2878 seconds (0.1#10.140)