Dua Pekan 4.000 Kasus Covid-19, Khofifah: Butuh Energi Maksimal Turunkan Ini

Kamis, 25 Juni 2020 - 15:07 WIB
loading...
Dua Pekan 4.000 Kasus...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di hadapan Presiden Joko Widodo di Gedung Negara Grahadi.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, percepatan penambahan pasien positif Covid-19 di Jatim sangat luar biasa. Dalam waktu dua minggu atau 14 hari, dari semula 4.000 kasus naik menjadi 8.000 kasus.

"Tentu kami sangat membutuhkan banyak energi yang bisa kita maksimalkan, bagaimana kemudian kita menurunkan cepatnya penularan ini,” kata Khofifah dalam sambutanya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (25/6/2020).

Saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) selama tiga tahap, Khofifah sempat optimistis kasus Covid-19 di Jatim akan turun. Hal ini melihat dari rate of transmission (RT) atau rasio penukaran di Jatim yang sempat turun di bawah angka 1.

"Izin Pak Presiden, kami sempat mendapatkan kebahagiaan ketika tanggal 9 Juni sebetulnya Rate of transmission di Jawa Timur sudah 0,86 persen. Tapi kemudian ada kenaikan kembali pada tanggal 24 Juni kemarin menjadi 1,08 persen," ungkapnya.(Baca juga: Jokowi Minta Pemprov Jatim dalam 2 Minggu Mampu Turunkan Kasus Covid-19 )

Khofifah juga memaparkan temuan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), terkait tingkat kepatuhan masyarakat yang rendah. Kepatuhan masyarakat di Surabaya Raya di tempat ibadah, ada 70 persen yang tidak menggunakan masker, dan ada 84 persen tidak melakukan physical distancing.

Di pasar tradisional jumlah masyarakat yang tidak menggunakan masker meningkat hingga 84 persen. Hal ini juga terjadi di tempat nongkrong, di mana ada 88 persen tak menggunakan masker.(Baca juga: RSUD dr Soetomo Surabaya Overload Pasien Covid-19 )

Pasar tradisional 92,8 persen buka, 84 persen tidak menggunakan masker, dan 89 persen tidak physical distancing. Sedangkan tempat cangkrukan seperti warung, tercatat 88 persen pengunjung tidak menggunakan masker dan 89 persen tidak physical distancing.

“Pada posisi seperti inilah yang menjadikan klaster baru yang berasal dari titik-titik kerumunan massa tersebut,” tandas Khofifah.

Data Pemprov Jatim menunjukkan, pada Rabu (24/6/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah 190 orang menjadi 10.282 orang.

Untuk pasien yang berstatus PDP dari angka 9587 kini menjadi 10.816 orang, dan yang berstatus ODP dari angka 27.655 kini menjadi 27.709 orang. Total yang sembuh sebanyak 3.236 orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 767 orang.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)