Mengaku Kakak Wali Kota, Wanita Ngamuk saat Petugas Tertibkan Parkir Liar

Senin, 27 Juni 2022 - 02:34 WIB
loading...
Mengaku Kakak Wali Kota,...
Seorang wanita mengaku sebagai kakak seorang wali kota di Sumatera Barat, mengamuk saat petugas gabungan di Kabupaten Agam, melakukan razia parkir liar. Foto/iNews TV/Wahyu Sikumbang
A A A
AGAM - Seorang wanita terekam mengamuk dan memarahi petugas gabungan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang tengah melakukan penertiban parkir liar dan terminal bayangan. Wanita tersebut marah, dan menyebut sebagai kakak seorang wali kota.



Petugas gabungan di Kabupaten Agam, berupaya menertibkan parkir liar dan terminal bayangan di kawasan Pasar Padang Luar, karena memicu kemacetan lalu lintas. Keributan antara wanita pemilik toko, dengan petugas gabungan viral di media sosial.



Wanita pemilik toko yang mengaku sebagai kakak wali kota tersebut, tidak terima saat mobil pelanggan tokonya yang sedang parkir di depan toko diusir paksa oleh petugas gabungan, karena dianggap memicu kemacetan lalu lintas.



Peristiwa tersebut, terjadi pada Jumat (24/6/2022) pagi. Wanita yang diketahui bernama Mira Wahyuni mengaku sebagai kakak kandung wali kota karena emosi. Saat itu dia bersama ayahnya, Safar marah kepada petugas gabungan.

Mira Wahyuni mengaku, saat kejadian itu dia bersama ayahnya sedang melayani pelanggan yang baru datang dari luar kota. "Tiba-tiba petugas datang, dan menyuruh halaman parkir di depan toko dikosongkan. Mobil pelanggan disuruh pergi," ujarnya, Minggu (26/6/2022).

Mengaku Kakak Wali Kota, Wanita Ngamuk saat Petugas Tertibkan Parkir Liar


Dia mengaku langsung emosi ketika disebut lahan parkir di depan ruko miliknya disebut miliki nagari. "Ruko ini milik pribadi, dan lahan parkir di depannya milik ruko yang sesuai aturan 20 meter dari jalan. Tiba-tiba petugasnya merekam pakai ponsel," imbuh Mira Wahyuni.



Sementara Wali Nagari Padang Lua, Edison Alung megatakan, kejadian berawal saat tim gabungan dari nagari bersama, TNI, polisi, dan petugas pasar menertibkan parkir liar, terminal bayangan angkutan umum, serta pasar tumpah, karena memicu kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan di sekitar pasar.

"Dampak dari terminal bayangan ini, apabila sudah penuh dua hingga tiga lapis angkutan barang, jadi memakan badan jalan. Jadi kita bukan menutup rezeki orang, cuma menertibkan yang ada di fasilitas umum. Apa benar oknum ini kakaknya kepala daerah atau tidak, itu kita kurang tau, yang penting kita jalankan aturan," tegas Edison.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4674 seconds (0.1#10.140)