Permintaan Khusus Tokoh Budaya dan Lintas Agama ke Perindo Kota Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Sejumlah tokoh lintas agama, budaya, dan aktivis menyampaikan masukan penting kepada DPD Partai Perindo Kota Malang. Masukan tersebut terkait bagaimana supaya partai politik lebih memanusiakan manusia, utamanya warga Kota Malang.
Koordinator Cangkrukan Ngaji Budaya (CNB) Hisa Al Ayyubi menjelaskan, pihaknya kerap kali berinteraksi dengan partai-partai politik karena ingin meneruskan aspirasi yang ada di masyarakat.
Hal itu juga yang disampaikan ke Partai Perindo di mana perlu ada komunikasi lebih intens lagi dengan masyarakat.
"Kami sampaikan bagaimana kalau partai politik ini termasuk Perindo bisa jagongan cangkrukan dengan rakyat, selama ini interaksinya biasanya hanya ketika reses, bagaimana kalau diintensifkan. Tidak perlu formal-formal," kata Hisa Al Ayyubi, saat berdiskusi bersama di Kantor DPD Partai Perindo Kota Malang, Sabtu sore (25/6/2022).
Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Yatim dan Dhuafa ini menyampaikan, masukan-masukan dari masyarakat perlu didengar partai politik, terutama yang ada wakilnya di legislatif daerah. Apalagi Perindo Kota Malang mempunyai satu wakil di kursi DPRD Kota Malang.
"Kalau komunikasi dengan masyarakat rakyat siapa tahu bisa membantu mereka. Dan nantinya tidak hanya menjadi memberikan solusi bagi mereka, tapi bisa menaikkan elektabilitas dan popularitas Perindo di mata masyarakat," ucap dia.
Hal ini pun menjadi perhatian Ketua DPD Partai Perindo Layli Fitriyah Liza Min Nelly yang mengaku mendapat sejumlah ide-ide baru dari para tokoh lintas agama, budaya, hingga aktivis melalui diskusi bertajuk Cangkrukan Ngaji Budaya ini.
Memang selama ini diskusi dan turun ke masyarakat sudah sering dilakukan oleh Perindo, namun lebih pada konteks formal.
"Jadi kalau bahasa Jawa, cangkrukan Jawa itu jagongan tadi ada dari Gus Hisa matur kalau bisa Perindo jagongan ke masyarakat, ini mungkin dalam waktu dekat akan kami lakukan. Dengan masyarakat sudah tapi bentuknya berbeda, lebih formal," tandasnya.
Koordinator Cangkrukan Ngaji Budaya (CNB) Hisa Al Ayyubi menjelaskan, pihaknya kerap kali berinteraksi dengan partai-partai politik karena ingin meneruskan aspirasi yang ada di masyarakat.
Hal itu juga yang disampaikan ke Partai Perindo di mana perlu ada komunikasi lebih intens lagi dengan masyarakat.
"Kami sampaikan bagaimana kalau partai politik ini termasuk Perindo bisa jagongan cangkrukan dengan rakyat, selama ini interaksinya biasanya hanya ketika reses, bagaimana kalau diintensifkan. Tidak perlu formal-formal," kata Hisa Al Ayyubi, saat berdiskusi bersama di Kantor DPD Partai Perindo Kota Malang, Sabtu sore (25/6/2022).
Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Yatim dan Dhuafa ini menyampaikan, masukan-masukan dari masyarakat perlu didengar partai politik, terutama yang ada wakilnya di legislatif daerah. Apalagi Perindo Kota Malang mempunyai satu wakil di kursi DPRD Kota Malang.
"Kalau komunikasi dengan masyarakat rakyat siapa tahu bisa membantu mereka. Dan nantinya tidak hanya menjadi memberikan solusi bagi mereka, tapi bisa menaikkan elektabilitas dan popularitas Perindo di mata masyarakat," ucap dia.
Hal ini pun menjadi perhatian Ketua DPD Partai Perindo Layli Fitriyah Liza Min Nelly yang mengaku mendapat sejumlah ide-ide baru dari para tokoh lintas agama, budaya, hingga aktivis melalui diskusi bertajuk Cangkrukan Ngaji Budaya ini.
Memang selama ini diskusi dan turun ke masyarakat sudah sering dilakukan oleh Perindo, namun lebih pada konteks formal.
"Jadi kalau bahasa Jawa, cangkrukan Jawa itu jagongan tadi ada dari Gus Hisa matur kalau bisa Perindo jagongan ke masyarakat, ini mungkin dalam waktu dekat akan kami lakukan. Dengan masyarakat sudah tapi bentuknya berbeda, lebih formal," tandasnya.
(shf)