Ratusan Warga Geruduk Polsek Balige, Tuntut Pengusutan Kasus Penculikan Anak
loading...
A
A
A
TOBA - Ratusan warga menggeruduk kantor Polsek Balige. Mereka ingin memastikan proses penyelidikan terhadap dugaan penculikan anak, berjalan dengan baik. Penculikan anak itu dituduhkan kepada seorang pria tanpa pekerjaan tetap, bernama Andi Frans Nababan.
Dugaan penculikan anak itu terjadi di wilayah Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Massa sempat memukuli Andi Frans Nababan, hingga akhirnya polisi berupaya menyelamatkannya ke Polsek Balige.
Andi Frans Nababan dituduh menculik anaknya sendiri. Diduga pelaku mengalami depresi berat. Polisi akhirnya membubarkan massa yang memadati kantor Polsek Balige, agar tidak terjadi kekacauan.
Kanit reskrim Polsek Balige, Ipda Jefriadi Silaban membenarkan adanya laporan dari warga tentang kasus penculikan anak tersebut. "Kami telah menangkap pelaku, karena sempat dipukuli massa," ungkapnya.
Setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Balige, pelaku yang diduga menculik anak kandungnya sendiri tersebut, dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Toba.
Istri Nanda Frans Nababan, Magda Boru Sagala menjelaskan, suaminya memang mengalami depresi. "Suami saya mengalami depresi, karena tidak memiliki pekerjaan tetap, dan kebutuhan biaya semakin tinggi, termasuk untuk sekolah anak saya," ungkapnya.
Dugaan penculikan anak itu terjadi di wilayah Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Massa sempat memukuli Andi Frans Nababan, hingga akhirnya polisi berupaya menyelamatkannya ke Polsek Balige.
Andi Frans Nababan dituduh menculik anaknya sendiri. Diduga pelaku mengalami depresi berat. Polisi akhirnya membubarkan massa yang memadati kantor Polsek Balige, agar tidak terjadi kekacauan.
Kanit reskrim Polsek Balige, Ipda Jefriadi Silaban membenarkan adanya laporan dari warga tentang kasus penculikan anak tersebut. "Kami telah menangkap pelaku, karena sempat dipukuli massa," ungkapnya.
Setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Balige, pelaku yang diduga menculik anak kandungnya sendiri tersebut, dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Toba.
Istri Nanda Frans Nababan, Magda Boru Sagala menjelaskan, suaminya memang mengalami depresi. "Suami saya mengalami depresi, karena tidak memiliki pekerjaan tetap, dan kebutuhan biaya semakin tinggi, termasuk untuk sekolah anak saya," ungkapnya.
(eyt)