Cerita Ngeri Perang Puputan Bali, Perjuangan Heroik hingga Bunuh Diri Massal
loading...
A
A
A
Pertempuran yang tidak seimbang itu menelan banyak nyawa. Dari jarak 100 meter pasukan Belanda, seorang Raja Agung tewas dengan kondisi yang mengenaskan.
Di dekat jasadnya, terkapar tubuh istri-istrinya yang juga sudah tak bernyawa. Di belakangnya, menumpuk mayat yang beberapa diantaranya masih hidup dalam keadaan bermandikan darah dan sekarat.
Sumber sejarah menyebut, sedikitnya 300 orang gugur melawan kolonial Belanda. Mereka yang masih tersisa di kediaman Kerajaan Klungkung, segera diasingkan ke Lombok, termasuk 19 orang yang dianggap memiliki jabatan penting di kerajaan. Inem Semara Pura, Puri atau istana Dewa Agung Gede luluh lantak.
Peristiwa yang terjadi di Klungkung mengulang tragedi dua tahun sebelumnya (1906) di Denpasar yang menewaskan sebanyak 1.200 sampai 1.400 orang rakyat Bali.
“Sejak akhir abad ke-18, para penguasa Bali beserta keluarganya menyadari bahwa kekalahan tidak dapat dihindari. Mereka pun memilih mati,” tulis Van Kol yang merupakan anggota Dewan Parlemen II Belanda yang pada abad ke-19 menjadi insinyur di Hindia Belanda.
Di dekat jasadnya, terkapar tubuh istri-istrinya yang juga sudah tak bernyawa. Di belakangnya, menumpuk mayat yang beberapa diantaranya masih hidup dalam keadaan bermandikan darah dan sekarat.
Sumber sejarah menyebut, sedikitnya 300 orang gugur melawan kolonial Belanda. Mereka yang masih tersisa di kediaman Kerajaan Klungkung, segera diasingkan ke Lombok, termasuk 19 orang yang dianggap memiliki jabatan penting di kerajaan. Inem Semara Pura, Puri atau istana Dewa Agung Gede luluh lantak.
Peristiwa yang terjadi di Klungkung mengulang tragedi dua tahun sebelumnya (1906) di Denpasar yang menewaskan sebanyak 1.200 sampai 1.400 orang rakyat Bali.
“Sejak akhir abad ke-18, para penguasa Bali beserta keluarganya menyadari bahwa kekalahan tidak dapat dihindari. Mereka pun memilih mati,” tulis Van Kol yang merupakan anggota Dewan Parlemen II Belanda yang pada abad ke-19 menjadi insinyur di Hindia Belanda.
(san)