Menko Airlangga Sebut Kalimantan Utara Lokasi Pengembangan Industri Hidrogen
loading...
A
A
A
Angka ini, kata Airlangga, bahkan lebih rendah jika dibanding Sumatera, yang mengalami pertumbuhan 4 persen dengan kontribusi 21 persen terhadap perekonomian nasional.
“Sementara Pulau Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen dengan kontribusi mencapai 50 persen lebih,” ujar Airlangga.
Pemindahan ibu kota, lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini juga bertujuan untuk menciptakan kota untuk semua dan sebagai identitas nasional serta penggerak ekonomi masa depan.
“Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memang diarahkan sebagai kota yang sustainable, green city, green energy and smart city,” jelas dia.
Di sisi lain, Airlangga memaparkan catatan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19 yang belum tuntas. Meski sempat mengalami pertumbuhan minus 3,69 persen, kini ekonomi Indonesia sudah tumbuh positif di angka 5 persen.
Ditambah lagi, dari sisi inflasi, Indonesia terbilang mengalami inflasi yang masih cukup terkendali, yakni di angka 3,5 persen. Angka ini, kata Airlangga masih lebih baik ketimbang angka inflasi di Amerika dan Uni Eropa yang menyentuh 8 persen, atau Singapura yang mencatatkan inflasi sebesar 5 persen.
Capaian pertumbuhan ekonomi itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sudah on the track.
“Presiden Jokowi bahkan diberi kepercayaan jadi bagian dari Global Crisis Response Group di bawah PBB bersama Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, Kanselir Jerman, dan Presiden Senegal,” beber Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi DWK, Rendi S Ismail mengaku terhormat mendapat kunjungan dari Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Sementara Pulau Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen dengan kontribusi mencapai 50 persen lebih,” ujar Airlangga.
Pemindahan ibu kota, lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini juga bertujuan untuk menciptakan kota untuk semua dan sebagai identitas nasional serta penggerak ekonomi masa depan.
“Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memang diarahkan sebagai kota yang sustainable, green city, green energy and smart city,” jelas dia.
Di sisi lain, Airlangga memaparkan catatan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19 yang belum tuntas. Meski sempat mengalami pertumbuhan minus 3,69 persen, kini ekonomi Indonesia sudah tumbuh positif di angka 5 persen.
Ditambah lagi, dari sisi inflasi, Indonesia terbilang mengalami inflasi yang masih cukup terkendali, yakni di angka 3,5 persen. Angka ini, kata Airlangga masih lebih baik ketimbang angka inflasi di Amerika dan Uni Eropa yang menyentuh 8 persen, atau Singapura yang mencatatkan inflasi sebesar 5 persen.
Capaian pertumbuhan ekonomi itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sudah on the track.
“Presiden Jokowi bahkan diberi kepercayaan jadi bagian dari Global Crisis Response Group di bawah PBB bersama Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, Kanselir Jerman, dan Presiden Senegal,” beber Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi DWK, Rendi S Ismail mengaku terhormat mendapat kunjungan dari Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.