6 Sapi Terindikasi PMK, 2 Pasar Hewan di Gunungkidul Ditutup

Senin, 30 Mei 2022 - 12:05 WIB
loading...
6 Sapi Terindikasi PMK, 2 Pasar Hewan di Gunungkidul Ditutup
Dua pasar hewan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul terpaksa ditutup usai penemuan 6 sapi yang diindikasikan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). MPI/Erfan
A A A
GUNUNGKIDUL - Dua pasar hewan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul terpaksa ditutup usai penemuan 6 sapi yang diindikasikan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Dua pasar hewan tersebut adalah pasar Siyonoharjo Playen dan pasar Munggi Semanu, Gunung Kidul.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan agar tidak cepat menyebar, maka pihaknya memutuskan untuk menutup sementara dua pasar hewan, Siyonoharjo dan Munggi.

Sebab, di dua pasar hewan tersebut lalu lintas hewan ternak cukup besar. "Dua pasar ini memang transaksinya cukup besar dan jadi rujukan," ujar Wibawanti, Senin (30/5/2022).

Wibawanti mengatakan, untuk temuan 6 sapi yang diduga terjangkit PMK, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke pusat data. Dan untuk sapi tersebut dikarantina dan diobati oleh petugas dari Dinas Peternakan setempat.

Baca: Banjir Rob Terjang 2 Desa di Karawang, Jalan Terbelah dan Tanggul Rusak.

Dan sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penelusuran terkait asal sapi yang diduga terjangkit PMK tersebut. Namun berdasarkan keterangan pedagang, sapi-sapi tersebut berasal dari beberapa tempat.

"Ada dari beberapa tempat. Tetapi saya belum bisa memastikan bahwa sapi ini sudah lama dipelihara di Gunungkidul atau dari luar," papar dia.

Karena kasus ini pula, pihaknya terus memperketat lalu lintas ternak. Di mana pos lalu lintas ternak tetap dijaga dan hewan dari luar daerah dilarang masuk ke Gunungkidul. Baca Juga: Ahli ITB Ungkap Penyebab Banjir Rob Jateng, Penurunan Muka Tanah Tercepat di Dunia.

Sementara hewan dari Gunungkidul yang akan keluar daerah, pihaknya baru berkoordinasi dengan Dinas Pertanian DIY. Pihaknya juga belum mengeluarkan Surat Keterangan Sehat untuk hewan-hewan yang akan keluar Gunung Kidul karena masih menunggu koordinasi dengan pemerintah DIY. "Kita masih berkoordinasi lagi," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)