Laznas LMI Gagas Wirausaha Sosial Saat New Normal
loading...
A
A
A
SURABAYA - Zaman terus berubah, masa demi masa menuntut manusia beradaptasi, terlebih ketika melewati pandemi. Menyikapi hal ini, Laznas LMI (Lembaga Manajemen Infaq) melaksanakan halalbihalal dengan tema Innovation of Sociopreneur to Deal with New Normal yang dihadiri beberapa tokoh nasional.
Acara yang sukses dilaksanakan secara daring pada Minggu (21/6) pagi ini menghadirkan Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. (Wakil Gubernur Jawa Timur), KH. Abdussomad Bukhori (Ketua MUI Jatim), Prof. Dr (H.C). Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014), Helmy Yahya, MPA. AK (Sociopreneur), KH. Abdul Hamid Abdullah (Imam Masjid Al-Akbar Surabaya) dan moderator Ir. Misbahul Huda, MBA (Ketua Gerakan Wakaf Indonesia).
Direktur LMI Agung Wijayanto menyatakan terima kasih kepada seluruh donatur LMI di penjuru Indonesia dan dunia atas dukungan selama ini sehingga LMI terus eksis. Ia berharap keberadaan LMI dalam rangka berkhidmat untuk kepentingan masyarakat selalu diberikan kelancaran.
“Segenap direksi dan amil LMI mengucapkan selamat idulfitri, mudah-mudahan bisa terus berkarya untuk Indonesia yang kita cintai,” ujar Agung, sesuai rilis yang diterima Senin 22 Juni 2020
Helmy Yahya sebagai narasumber pertama mengajak peserta belajar dari Selandia Baru, negeri yang berhasil melawan Covid-19.(Baca juga: 1.629 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh, Ini Resepnya )
Menurut Helmy, Perdana Menteri Selandia Baru punya kebijakan menarik di saat pandemi. Perdana Menteri memerintahkan masyarakat untuk spending money supaya perekonomian hidup dan berputar. Kemudian, lanjut Helmy, anjuran untuk membeli produk dalam negeri.
“Bagi Selandia Baru, pandemi saatnya berdikari dan tidak bergantung dari bahan produksi impor. Kita juga bisa melakukan ini, jangan tergantung dengan siapa pun, berdikari,” tegas Helmy.
Helmy menyebut tidak ada yang bisa kita selesaikan dengan mengeluh. Persoalan Covid-19 harus diselesaikan, dan diatasi dengan disiplin luar biasa. Ada banyak peluang, meskipun di satu sisi ada bisnis mati tapi ada bisnis lain yang tumbuh.
“Jadi menurut saya banyak hal yang bisa dikembangkan, asal jeli, mau bersyukur, tidak menyalahkan orang lain, peluang selalu terbuka. Para donatur LMI pun bisa membantu UMKM untuk bangkit. Mereka cepat beradaptasi, berbeda dengan perusahaan raksasa,” tutupnya.
Sementara itu, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan bahwa usaha sosial sah-sah saja mencari untung, karena dari keuntungan inilah bisa menjalankan kegiatan sosial.
Acara yang sukses dilaksanakan secara daring pada Minggu (21/6) pagi ini menghadirkan Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. (Wakil Gubernur Jawa Timur), KH. Abdussomad Bukhori (Ketua MUI Jatim), Prof. Dr (H.C). Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014), Helmy Yahya, MPA. AK (Sociopreneur), KH. Abdul Hamid Abdullah (Imam Masjid Al-Akbar Surabaya) dan moderator Ir. Misbahul Huda, MBA (Ketua Gerakan Wakaf Indonesia).
Direktur LMI Agung Wijayanto menyatakan terima kasih kepada seluruh donatur LMI di penjuru Indonesia dan dunia atas dukungan selama ini sehingga LMI terus eksis. Ia berharap keberadaan LMI dalam rangka berkhidmat untuk kepentingan masyarakat selalu diberikan kelancaran.
“Segenap direksi dan amil LMI mengucapkan selamat idulfitri, mudah-mudahan bisa terus berkarya untuk Indonesia yang kita cintai,” ujar Agung, sesuai rilis yang diterima Senin 22 Juni 2020
Helmy Yahya sebagai narasumber pertama mengajak peserta belajar dari Selandia Baru, negeri yang berhasil melawan Covid-19.(Baca juga: 1.629 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh, Ini Resepnya )
Menurut Helmy, Perdana Menteri Selandia Baru punya kebijakan menarik di saat pandemi. Perdana Menteri memerintahkan masyarakat untuk spending money supaya perekonomian hidup dan berputar. Kemudian, lanjut Helmy, anjuran untuk membeli produk dalam negeri.
“Bagi Selandia Baru, pandemi saatnya berdikari dan tidak bergantung dari bahan produksi impor. Kita juga bisa melakukan ini, jangan tergantung dengan siapa pun, berdikari,” tegas Helmy.
Helmy menyebut tidak ada yang bisa kita selesaikan dengan mengeluh. Persoalan Covid-19 harus diselesaikan, dan diatasi dengan disiplin luar biasa. Ada banyak peluang, meskipun di satu sisi ada bisnis mati tapi ada bisnis lain yang tumbuh.
“Jadi menurut saya banyak hal yang bisa dikembangkan, asal jeli, mau bersyukur, tidak menyalahkan orang lain, peluang selalu terbuka. Para donatur LMI pun bisa membantu UMKM untuk bangkit. Mereka cepat beradaptasi, berbeda dengan perusahaan raksasa,” tutupnya.
Sementara itu, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan bahwa usaha sosial sah-sah saja mencari untung, karena dari keuntungan inilah bisa menjalankan kegiatan sosial.