Takut dengan Corona, Keluarga di AS Ini 'Ngumpet' di Bunker

Sabtu, 25 April 2020 - 15:05 WIB
loading...
Takut dengan Corona, Keluarga di AS Ini  Ngumpet di Bunker
Sebuah keluarga di AS ngumpet di bunker guna menghindari pandemi virus Corona. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Pandemi global Corona atau COVID-19 membuat beberapa warga Amerika Serikat (AS) mengambil langkah ekstrem untuk menghindarinya. Mereka berlindung ke tempat penampungan militer yang telah dikonversi di South Dakota.

Keluarga Gembala membeli bekas bunker militer, yang terbuat dari beton dan baja, di Dakotathree Selatan tahun lalu. Ada 575 bunker semacam itu di tempat penampungan militer yang digunakan untuk menyimpan bom dan amunisi hingga 1967.

Tempat ini benar-benar berbeda. Mereka memiliki sumber daya sendiri seperti solar, angin, generator diesel dan air mengalir. Tempat ini juga memiliki makanan kering yang cukup dan kalengan untuk bertahan setidaknya selama dua tahun.

Michael Gembala, seorang developer dari Indiana, memindahkan keluarganya ke bunker khusus itu minggu lalu.

"Ini bukan ide yang tiba-tiba datang. Putri kami mengalami kecelakaan mengerikan beberapa tahun yang lalu dan sebagai orang tua kami menyadari bahwa Anda tidak dapat mengendalikan segalanya," jelasnya dari tempat tinggalnya.

“Kita dapat melihat bagaimana kehidupan dapat berubah secara drastis dan cepat, dan kami meneliti apa yang dapat kami lakukan untuk mempersiapkan jika sesuatu terjadi di dunia, sehingga kami dapat melindungi anak-anak dan keluarga kami," imbuhnya.

"Masuk akal untuk memiliki asuransi jiwa, asuransi mobil dan masuk akal bagi kita untuk memiliki asuransi total," cetusnya seperti dikutip dari Russia Today,Sabtu (25/4/2020).

Pada akhir Maret, keluarga ini mengepak barang-barang mereka dari rumahnya di Indiana dan pergi ke bunker mereka hanya dalam waktu empat jam setelah melihat penyebaran cepat virus COVID-19.

Bunker ini berada di pedesaan yang terpencil dan sengaja terletak jauh dari potensi lokasi banjir atau target nuklir.

"Kami berada di salah satu tempat teraman yang Anda bisa temui di mana-mana, dan hanya ada sekitar 100 kasus (COVID-19) di seluruh negara bagian," kata Michael.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)