Cerita Mistis Batu Kapal di Balik Film KKN di Desa Penari Jadi Jalur Nyi Roro Kidul ke Merapi

Kamis, 19 Mei 2022 - 12:49 WIB
loading...
A A A
Bahkan orang zaman dahulu sering mengungkapkan atau melarang anak-anak kecil pergi ke sungai selepas magrib. Karena ketika ada bunyi Gemerincing itu menandakan Nyi Roro Kidul Tengah melintas untuk bertemu dengan penguasa Gunung Merapi.

Tak hanya itu itu di kawasan Sungai Batu Kapal ini juga ada pertapaan, yang konon juga menjadi salah satu lokasi meninggalnya seorang penjaga kereta tebu. Di samping juga ada sebuah tempuran atau pertemuan dua sungai. "Di tempuran ini sering digunakan untuk ritual berendam, agar hajatnya terkabul. Sampai sekarang juga masih ada yang berendam," ungkapnya

Syamsi mengatakan, syutingnya itu 15 Januari 2020. Kalau di Gunungkidul, katanya November. Di Batu Kapal syuting dilaksaknakan pada pertengahan Januari, kemungkinan karena ada adegan tambahan di sungai.



Kala itu Batu Kapal memang belum menjadi destinasi wisata. Baru sekitar tiga bulan kemudian, atau di bulan April warga kemudian mulai merintis Batu Kapal, menjadi sebuah objek wisata. Warga mulai kerja bakti melakukan pembersihan dan penataan kawasan tersebut.

Syamsi menuturkan, syutingnya sendiri dilakukan hanya dalam waktu satu hari. Kru film tersebut mengambil gambar dari pagi sampai tengah malam, karena ada adegan malam hari. Dan tidak ada warga yang dilibatkan dalam kegiatan ini. "Itu adegannya hanya sedikit, yaitu Badarawuhi dililit ular saat tertidur di atas batu, batunya ya Batu Kapal yang ada di tengah sungai," paparnya.

Selain membawa ratusan kru, kala itu mereka juga membawa dua ekor ular besar dan ular-ular kecil lainnya. Untuk ular-ular kecil yang mereka bawa dimasukkan ke dalam sebuah keranjang kotak, sementara ular besar diletakkan di masing-masing sebuah kandang.



Batu Kapal memang menjadi salah satu tempat yang beberapa kali digunakan untuk syuting film. Selain syuting film " KKN di Desa Penari", Batu Kapal juga pernah menjadi lokasi syuting "Sang Maestro Ki Hajar Dewantara". "Ada satu film lagi. Cuma kami tidak tahu filmnya apa," tutur dia.

Untuk film " KKN di Desa Penari" memang tidak ada warga yang dilibatkan, namun ketika syuting film "Sang Maestro Ki Hajar Dewantara" setidaknya ada 15 warga yang terlibat dalam proses syuting. Mereka berperan mengangkat buaya dan menangkap Harimau.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2787 seconds (0.1#10.140)