Wabah PMK Merebak, Ketua KPSBU Resah 21.000 Ekor Sapi Perah Bisa Tertular

Rabu, 18 Mei 2022 - 05:51 WIB
loading...
Wabah PMK Merebak, Ketua KPSBU Resah 21.000 Ekor Sapi Perah Bisa Tertular
Terus meluasnya penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke berbagai daerah termasuk di Jawa Barat membuat resah sejumlah kalangan. (Ist)
A A A
BANDUNG BARAT - Terus meluasnya penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke berbagai daerah termasuk di Jawa Barat membuat resah sejumlah kalangan.

Seperti yang dirasakan oleh para anggota yang tergabung dalam Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Anggota kami punya sekitar 21.000 ekor sapi perah, mereka khawatir akan penyebaran wabah PMK ini," kata Ketua KPSBU Lembang Dedi Setiadi, Selasa (17/5/2022).

Terkait hal tersebut, pihaknya terus melakukan upaya antisipasi sejak dini. Sebab jika sampai wabah tersebut masuke ke Lembang kemudian menularkan, maka dapat merugikan para peternak sapi perah karena akan berimbas kepada pemasukan mereka.

Upaya yang dilakukannya seperti memberikan pemahaman para peternak soal ciri-ciri penyakit ini, himbauan dan pengecekan kesehatan hewan oleh petugas keswan dari KPSBU, pembersihan kandang hewan, dan memperhatikan pola makannya.

"Semaksimal mungkin kita berupaya agar PMK tidak masuk ke Lembang, sejauh ini pun belum ada temuan di para anggota. Semoga saja tidak terjadi," harapnya.

Baca: Jelang Pergantian Hari, Gempa Bermagnitudo 3,6 Guncang Pesisir Utara Jateng.

Mereka pun diminta untuk sementara tidak membeli hewan ternak dari luar daerah, dan selalu melakukan disinfektan kandang sapi. Ini mengingat PMK dapat menular melalui udara dengan radius hingga 60 KM dan juga melalui air.

Baca Juga: Diperiksa Penyidik Polres 5 Jam, Sekda Lekok dan Mankodri Bungkam.

Lebih lanjut dikatakannya, jika ada sapi perah yang terpapar PMK akan menyebabkan adanya penurunan produksi susu sapi, yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. "Produksi susu bisa turun drastis jika sapi terpapar PMK dari 25% bahkan sampai 80%," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2548 seconds (0.1#10.140)