Ditemukan Luka Lebam di Tubuh MA, 6 Personel Polisi Jalani Pemeriksaan Propam
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tewasnya MA (18) yang diduga sebagai pengedar narkoba pasca diamankan polisi kini menuai berbagai pertanyaan. Pasalnya, beberapa luka lebam ditemukan di sekujur tubuh MA.
Ada indikasi tindak penganiayaan terhadap MA. Menindaklanjuti hal itu, sebanyak enam personel polisi kini menjalani pemeriksaan Propam Polda Sulsel.
Kabid Propam Polda Sulsel , Kombes Pol Agoeng Adi Kurniawan mengatakan, Propam Polda Sulsel langsung turun tangan setelah mengetahui kejadian tewasnya MA.
Pihaknya juga berkoordinasi langusng dengan Biddokkes Polda Sulsel yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah MA. Dia juga bilang sudah mengamankan enam orang anggota polisi yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap MA.
"Propam dari kemarin sudah langsung turun ke lapangan, kami koordinasi langsung dari Dokpol, intinya kami melihat benar apa yang disampaikan dokter, dan terkait dengan itu kami sudah mengamankan 6 anggota yang diduga," tutur Agoeng kepada SINDO, Selasa (17/5/2022).
Tak hanya itu, Agoeng juga bilang, akan melakukan pemeriksaan lanjutan agar bisa memastikan adanya tindak penganiayaan terhadap MA atau tidak.
Ia mengatakan, hingga saat ini dirinya belum bisa menjelaskan tentang adanya tindak penganiayaan terhadap MA. Pasalnya, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan untuk mendapatkan bukti kuat atas kejadian tersebut.
"Namun demikian kami juga akan melihat bukti-bukti apa yang akan disampaikan atau mungkin kita dapatkan, apakah benar ada penganiayaan atau tidak, kalau memang tidak ada yah mau bagaimana, kami tidak bisa menyampaikan keterangan awal ada penganiayaan atau tidak, belum ada kami masih dalam proses," jelasnya.
Dirinya juga menegaskan jika dalam pemeriksaan keenam anggota polisi tersebut terbukti melakukan tindak penganiayaan terhadap MA, maka pihaknya akan memproses sesuai kode etik Polri.
"Intinya jika ditemukan pelanggaran kode etik, kami tangani dan proses," ucap Agoeng.
Sementara Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi juga menegaskan, bila mana ada anggota dari pihaknya ada yang terbukti melakukan penganiayaan maka akan diproses secara hukum.
"Ada anggota yang diduga terjadi penganiayaan terhadap tersangka, kalau memang itu nanti terbukti kita akan proses, dalam hal ini Polri tidak akan melindungi anggota yang berbuat di luar prosedur, kita terbuka dan kita harapkan semua pihak mau memberitakan yang sebenarnya," tutup Kombes Pol Budhi.
Emosi Ayah MA yakni Mukram pecah saat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Dia tidak terima mendapati anak pertamanya sudah terbujur kaku tak bernyawa, dengan sejumlah lebam di tubuhnya. Korban tewas usai ditangkap polisi, atas tuduhan terlibat jaringan narkoba.
Mukram mengamuk dan meminta kejelasan atas tewasnya putra tercintanya. Korban tewas tersebut, kini telah dimakamkan, sementara ayah korban juga sudah melaporkan oknum polisi yang menangkap anaknya ke Propam Polda Sulsel .
"Kuat dugaan anak saya tewas akibat adanya penganiayaan dari oknum polisi, saat anak saya ditangkap dan dibawa ke Satreskoba Polrestabes Makassar . Saya meminta keadilan, dan melaporkan hal ini ke Propam Polda Sulses," tegas Mukram.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
Ada indikasi tindak penganiayaan terhadap MA. Menindaklanjuti hal itu, sebanyak enam personel polisi kini menjalani pemeriksaan Propam Polda Sulsel.
Kabid Propam Polda Sulsel , Kombes Pol Agoeng Adi Kurniawan mengatakan, Propam Polda Sulsel langsung turun tangan setelah mengetahui kejadian tewasnya MA.
Pihaknya juga berkoordinasi langusng dengan Biddokkes Polda Sulsel yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah MA. Dia juga bilang sudah mengamankan enam orang anggota polisi yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap MA.
"Propam dari kemarin sudah langsung turun ke lapangan, kami koordinasi langsung dari Dokpol, intinya kami melihat benar apa yang disampaikan dokter, dan terkait dengan itu kami sudah mengamankan 6 anggota yang diduga," tutur Agoeng kepada SINDO, Selasa (17/5/2022).
Tak hanya itu, Agoeng juga bilang, akan melakukan pemeriksaan lanjutan agar bisa memastikan adanya tindak penganiayaan terhadap MA atau tidak.
Ia mengatakan, hingga saat ini dirinya belum bisa menjelaskan tentang adanya tindak penganiayaan terhadap MA. Pasalnya, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan untuk mendapatkan bukti kuat atas kejadian tersebut.
"Namun demikian kami juga akan melihat bukti-bukti apa yang akan disampaikan atau mungkin kita dapatkan, apakah benar ada penganiayaan atau tidak, kalau memang tidak ada yah mau bagaimana, kami tidak bisa menyampaikan keterangan awal ada penganiayaan atau tidak, belum ada kami masih dalam proses," jelasnya.
Dirinya juga menegaskan jika dalam pemeriksaan keenam anggota polisi tersebut terbukti melakukan tindak penganiayaan terhadap MA, maka pihaknya akan memproses sesuai kode etik Polri.
"Intinya jika ditemukan pelanggaran kode etik, kami tangani dan proses," ucap Agoeng.
Sementara Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi juga menegaskan, bila mana ada anggota dari pihaknya ada yang terbukti melakukan penganiayaan maka akan diproses secara hukum.
"Ada anggota yang diduga terjadi penganiayaan terhadap tersangka, kalau memang itu nanti terbukti kita akan proses, dalam hal ini Polri tidak akan melindungi anggota yang berbuat di luar prosedur, kita terbuka dan kita harapkan semua pihak mau memberitakan yang sebenarnya," tutup Kombes Pol Budhi.
Emosi Ayah MA yakni Mukram pecah saat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Dia tidak terima mendapati anak pertamanya sudah terbujur kaku tak bernyawa, dengan sejumlah lebam di tubuhnya. Korban tewas usai ditangkap polisi, atas tuduhan terlibat jaringan narkoba.
Mukram mengamuk dan meminta kejelasan atas tewasnya putra tercintanya. Korban tewas tersebut, kini telah dimakamkan, sementara ayah korban juga sudah melaporkan oknum polisi yang menangkap anaknya ke Propam Polda Sulsel .
"Kuat dugaan anak saya tewas akibat adanya penganiayaan dari oknum polisi, saat anak saya ditangkap dan dibawa ke Satreskoba Polrestabes Makassar . Saya meminta keadilan, dan melaporkan hal ini ke Propam Polda Sulses," tegas Mukram.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
(agn)