Harga Tesla di China Naik Setelah Ada Pemangkasan Subsidi
loading...
A
A
A
BEIJING - Di tengah pandemi Corona yang menyerang negaranya, China melakukan berbagai efisiensi agar kebutuhan dana untuk menangani penyakit itu tercukupi. Salah satu yang dilakukan oleh China adalah memangkas subsidi energi buat kendaraan energi baru (NEV) sebesar 10% di tahun ini.
Pasar mobil di Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu yany terbesar di dunia. Pengurangan subsidi yang dilakukan pemerintah China sudah mulai efektif, tetapi dilakukan secara bertahap. ( Baca: Si 'Leher Beton' Siap Menunjukkan Kembali Kemampuannya Bertarung )
Anehnya, menyambut kebijakan tersebut, Tesla malah menaikkan harga jual mobilnya di China.
Mengutip dari Reuters, Jumat (24/4/2020), sewaktu menerima subsidi penuh, Standard Range Tesla Model 3 yang dirakit di Shanghai dibanderol CNY299.050 atau sekitar Rp654 juta. Setelah subsidi dikurangi, harga jualnya naik CNY4.500 atau Rp9,8 juta, menjadi CNY303.550.
Sementara itu, untuk Long Range Tesla Model 3 yang rencananya meluncur Juni mendatang, saat disubsidi penuh bakal dijual CNY339.050. Tetapi setelah ditetapkan pemangkasan subsidi, harganya naik sebesar CNY5.000 atau sekitar Rp10,9 juta, menjadi CNY344.050 atau sekitar Rp753 juta.
Sebelumnya diberitakan, meski subsidi untuk NEV dikecilkan, tetapi dalam peraturan terbarunya pemerintah China tetap memberikan insentif kepada pembeli mobil ramah lingkungan hingga 2022. Insentif tersebut berupa pembebasan pajak jika pembelian sudah dua tahun.
Hanya saja insentif itu bisa dirasakan oleh pembeli kendaraan penumpang dengan harga di bawah CNY300.000 atau sekitar Rp663 juta. Artinya, mobil-mobil listrik premium tidak akan mendapat keringanan dari pemerintah China.
Pasar mobil di Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu yany terbesar di dunia. Pengurangan subsidi yang dilakukan pemerintah China sudah mulai efektif, tetapi dilakukan secara bertahap. ( Baca: Si 'Leher Beton' Siap Menunjukkan Kembali Kemampuannya Bertarung )
Anehnya, menyambut kebijakan tersebut, Tesla malah menaikkan harga jual mobilnya di China.
Mengutip dari Reuters, Jumat (24/4/2020), sewaktu menerima subsidi penuh, Standard Range Tesla Model 3 yang dirakit di Shanghai dibanderol CNY299.050 atau sekitar Rp654 juta. Setelah subsidi dikurangi, harga jualnya naik CNY4.500 atau Rp9,8 juta, menjadi CNY303.550.
Sementara itu, untuk Long Range Tesla Model 3 yang rencananya meluncur Juni mendatang, saat disubsidi penuh bakal dijual CNY339.050. Tetapi setelah ditetapkan pemangkasan subsidi, harganya naik sebesar CNY5.000 atau sekitar Rp10,9 juta, menjadi CNY344.050 atau sekitar Rp753 juta.
Sebelumnya diberitakan, meski subsidi untuk NEV dikecilkan, tetapi dalam peraturan terbarunya pemerintah China tetap memberikan insentif kepada pembeli mobil ramah lingkungan hingga 2022. Insentif tersebut berupa pembebasan pajak jika pembelian sudah dua tahun.
Hanya saja insentif itu bisa dirasakan oleh pembeli kendaraan penumpang dengan harga di bawah CNY300.000 atau sekitar Rp663 juta. Artinya, mobil-mobil listrik premium tidak akan mendapat keringanan dari pemerintah China.
(ihs)