Tenang! Sulsel Masih Aman dari Penyebaran PMK Hewan Ternak

Kamis, 12 Mei 2022 - 17:58 WIB
loading...
Tenang! Sulsel Masih...
Kepala BBKP Makassar, Lutfie Natsir, didampingi Koordinator Bidang Hewan BBKP Makassar, Sandra DW, saat memberi keterangan pers kepada awak media, beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Tri Yari Kurniawan
A A A
MAKASSAR - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar menyiapkan langkah mitigasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) hewan ternak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Mulai dari memperketat pengawasan di pintu pemasukan hingga menerbitkan surat edaran perihal kewaspadaan dini perihal lalu-lintas hewan ternak.

Kepala BBKP Makassar , Lutfie Natsir, menyampaikan masyarakat Sulsel tidak perlu panik, namun mesti tetap meningkatkan kewaspadaan. Toh, provinsi ini disebutnya masih aman dari penyebaran PMK . Untuk itu, koordinasi dan sinergi bersama instansi terkait terus diperkuat guna mencegah penyebaran penyakit hewan ternak tersebut.



"Tenang, Sulsel aman, sejauh ini belum ada laporan. Meski demikian, kita sudah menyiapkan langkah mitigasi," ungkap Lutfie, kepada SINDOnews, Kamis (12/5/2022).

Ia menjelaskan pihaknya telah menerbitkan surat edaran ke instansi terkait, meliputi Dinas Peternakan dan Balai Veteriner, entitas pelabuhan, serta kabupaten/kota perihal mitigasi untuk mencegah penyebaran PMK hewan ternak. Edaran tersebut juga menindaklanjuti arahan dari Badan Karantina Pertanian.

Dalam edaran itu, termaktub beragam upaya mengantisipasi penyebaran penyakit hewan ternak. Salah satunya dengan memperketat pengawasan di pintu-pintu pemasukan, terkhusus pelabuhan lingkup Sulsel. Dipastikan pula setiap hewan yang masuk akan diperiksa dan dikarantina guna memastikan aman alias tidak membahayakan.

Lebih jauh, Lutfie bilang ketersediaan sapi maupun daging di Sulsel menjelang Idul Adha, tidak terpengaruh wabah. Toh, pengawasan terus diperketat guna memastikan PMK hewan ternak tidak masuk. Lagi pula, PMK sejatinya tidak dapat menular ke manusia, meski diakuinya akan berdampak pada penurunan produktivitas hewan ternak.

"Insya Allah tetap aman. Malah, stok kita cukup besar dan selalu mengirim ke daerah lain, seperti Papua dan Kalimantan. Seperti tahun lalu, ada sekitar 16 ribu (ekor sapi) yang dikirim," ungkap mantan Kadisdukcapil Sulsel tersebut.

Koordinator Bidang Hewan BBKP Makassar , Sandra DW, menambahkan pengawasan, termasuk langkah-langkah mitigasi di Sulsel terus diperkuat, setelah munculnya PMK hewan ternak di Jawa Timur dan Aceh. Salah satunya berupa memperketat pengawasan di pintu pemasukan dan pintu pengeluaran.

Karantina Pertanian Makassar, kata dia, tidak menerbitkan sertifikat untuk pengiriman hewan ternak ke daerah wabah maupun daerah transit yang berkaitan. Begitu pula sebaliknya, hewan ternak yang hendak masuk ke Sulsel akan dipastikan kondisinya bebas penyakit.



"Pengawasan di pintu masuk kami pastikan dilakukan, ya harus sudah tersertifikasi dari daerah asal dan ada surat keterangan (sehat/bebas penyakit) dari daerah," tuturnya.

Sandra mengimbuhkan mitigasi dan pengawasan patut diperkuat, apalagi menjelang momen Idul Adha. Pasalnya, lalu-lintas hewan ternak pastinya mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan daging. Meski begitu, sejauh ini dipastikannya bahwa Sulsel masih aman dari PMK hewan ternak.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3312 seconds (0.1#10.140)