Romantisme Ridwan Kamil dan Si Cinta di Jembatan Gantung Simpay Asih
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali menunjukkan sisi romantisnya kepada sang istri tercinta, Atalia Praratya .
Sikap romantis Ridwan Kamil kepada Si Cinta, panggilan akrab Atalia Praratya ditunjukkan saat meresmikan jembatan gantung Simpay Asih di Kabupaten Bandung, Selasa (10/5/2022).
Di tengah jembatan gantung yang membentang, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu tampak memegang erat tangan Si Cinta. Keduanya berjalan beriringan di tengah pemandangan alam pedesaan yang sangat indah.
Sesuai namanya, Simpay Asih sendiri memiliki makna ikatan cinta. Tak heran jika Kang Emil pun kembali menunjukkan cintanya kepada sang istri di atas jembatan yang kini menjadi destinasi wisata baru yang Instagramable itu.
Diakui Kang Emil, jembatan gantung Simpay Asih ini memiliki keindahan alam yang sangat memesona. Dengan pemandangan yang indah dan memesona, kata Kang Emil, jembatan gantung bisa menjadi destinasi wisata yang menenangkan.
"Bisa lihat, 360 derajat indahnya luar biasa. Ini mahal sekali keindahan yang Allah ciptakan ke tanah di sini. Tentunya orang-orang kota yang ingin (healing), ingin wisata, menurut saya ini merupakan potensi yang besar tinggal nanti ada (kepala desa) carikan rumah-rumah yang bisa dikonversi, rumahnya menjadi tempat wisatawan. Ini pasti akan menjadi tempat favorit," ungkap Kang Emil.
Kang Emil pun berharap, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Resmitinggal, Kecamatan Kertasari dan Desa Sukarame, Kecamatan Pacet tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Yang namanya jembatan gantung itu menyambungkan ekonomi yang tadinya jembatan bambu banyak roboh kesapu air. Dibangun lagi, kesapu air lagi. Sekarang, insya Allah dengan elevasinya lebih tinggi, sehingga potensi air sungainya lebih sedikit. Sehingga ini akan lebih permanen," katanya.
Kang Emil pun meminta pemerintah desa setempat untuk mengedukasi dan menyosialisasikan cara merawat jembatan gantung kepada masyarakat, salah satunya mengenai kapasitas orang melintas dalam satu waktu.
"Diedukasi nyebrangnya jangan terlalu banyak, pelan-pelan berdua, agar infrastrukturnya tidak membahayakan karena memang jembatan gantung ada goyangan-goyangan di tengahnya," ucapnya.
Diketahui, pembangunan jembatan gantung yang memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter itu merupakan hasil kolaborasi Pemprov Jabar dengan Yayasan Buddha Tzi Chi.
"Dana yang dikeluarkan Rp600 juta. Jembatan ini memiliki panjang 70 meter, lebar 1,2 meter. Makanya terbatas, tapi motor bisa lewat asal pelan kecuali motor besar," kata Kang Emil.
"Dan atas kebaikan itu, kami doakan semoga orang-orang baik di Yayasan Buddha Tzu Chi selalu hidupnya diberi keberkahan dan keselamatan dan doa dari warga," sambung Kang Emil.
Kepada warga setempat, Kang Emil pun berpesan agar bisa merawat jembatan gantung tersebut sebaik-baiknya.
"Salah satunya kelemahan kita susah merawat. Makanya, titip setelah peresmian dirawat, dicat lagi kalau pudar, kalau terlihat ada karat diperbaiki, kalau ada engsel mau longgar dikencangkan lagi," tandasnya.
Sikap romantis Ridwan Kamil kepada Si Cinta, panggilan akrab Atalia Praratya ditunjukkan saat meresmikan jembatan gantung Simpay Asih di Kabupaten Bandung, Selasa (10/5/2022).
Di tengah jembatan gantung yang membentang, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu tampak memegang erat tangan Si Cinta. Keduanya berjalan beriringan di tengah pemandangan alam pedesaan yang sangat indah.
Sesuai namanya, Simpay Asih sendiri memiliki makna ikatan cinta. Tak heran jika Kang Emil pun kembali menunjukkan cintanya kepada sang istri di atas jembatan yang kini menjadi destinasi wisata baru yang Instagramable itu.
Diakui Kang Emil, jembatan gantung Simpay Asih ini memiliki keindahan alam yang sangat memesona. Dengan pemandangan yang indah dan memesona, kata Kang Emil, jembatan gantung bisa menjadi destinasi wisata yang menenangkan.
"Bisa lihat, 360 derajat indahnya luar biasa. Ini mahal sekali keindahan yang Allah ciptakan ke tanah di sini. Tentunya orang-orang kota yang ingin (healing), ingin wisata, menurut saya ini merupakan potensi yang besar tinggal nanti ada (kepala desa) carikan rumah-rumah yang bisa dikonversi, rumahnya menjadi tempat wisatawan. Ini pasti akan menjadi tempat favorit," ungkap Kang Emil.
Baca Juga
Kang Emil pun berharap, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Resmitinggal, Kecamatan Kertasari dan Desa Sukarame, Kecamatan Pacet tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Yang namanya jembatan gantung itu menyambungkan ekonomi yang tadinya jembatan bambu banyak roboh kesapu air. Dibangun lagi, kesapu air lagi. Sekarang, insya Allah dengan elevasinya lebih tinggi, sehingga potensi air sungainya lebih sedikit. Sehingga ini akan lebih permanen," katanya.
Kang Emil pun meminta pemerintah desa setempat untuk mengedukasi dan menyosialisasikan cara merawat jembatan gantung kepada masyarakat, salah satunya mengenai kapasitas orang melintas dalam satu waktu.
"Diedukasi nyebrangnya jangan terlalu banyak, pelan-pelan berdua, agar infrastrukturnya tidak membahayakan karena memang jembatan gantung ada goyangan-goyangan di tengahnya," ucapnya.
Diketahui, pembangunan jembatan gantung yang memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter itu merupakan hasil kolaborasi Pemprov Jabar dengan Yayasan Buddha Tzi Chi.
"Dana yang dikeluarkan Rp600 juta. Jembatan ini memiliki panjang 70 meter, lebar 1,2 meter. Makanya terbatas, tapi motor bisa lewat asal pelan kecuali motor besar," kata Kang Emil.
"Dan atas kebaikan itu, kami doakan semoga orang-orang baik di Yayasan Buddha Tzu Chi selalu hidupnya diberi keberkahan dan keselamatan dan doa dari warga," sambung Kang Emil.
Kepada warga setempat, Kang Emil pun berpesan agar bisa merawat jembatan gantung tersebut sebaik-baiknya.
"Salah satunya kelemahan kita susah merawat. Makanya, titip setelah peresmian dirawat, dicat lagi kalau pudar, kalau terlihat ada karat diperbaiki, kalau ada engsel mau longgar dikencangkan lagi," tandasnya.
(nic)