Pasa Ateh Bukittinggi, Semangat Bangkit di Tengah Pandemi

Sabtu, 20 Juni 2020 - 09:19 WIB
loading...
Pasa Ateh Bukittinggi,...
Pasa Ateh Bukit Tinggi diresmikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo secara virtual. Foto/iNews TV/Wahyu Sikumbang
A A A
BUKITTINGGI - 'Pasa Ateh', pasar tradisional yang menjadi ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, kembali dibuka untuk umum setelah mengalami kebakaran hebat pada 30 Oktober 2017 silam.

(Baca juga: Banjir Tasikmalaya: 500 Keluarga Terisolir, 70 Hektar Sawah Terendam )

Peresmian pasar bersejarah itu, dilakukan oleh Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo secara virtual, untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat terhadap pengunjung dan pedagang Pasa Ateh. Mereka diwajibkan mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyebutkan, Pasa Ateh yang terbakar pada 30 Oktober 2017 silam, pembangunannya kembali dibantu anggaran dari pemerintah pusat.

"Saat itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mengucurkan anggaran sebensar Rp292 miliar dari APBN, untuk membangun kembali pusat kegiatan ekonomi masyarakat Bukittinggi ini," tegasnya.

(Baca juga: Jelang Brighton & Hove Albion vs Arsenal: Menuntut Oezil )

Peresmian pasar tradisional ini, rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2020. Namun, akibat adanya pandemi COVID-19, membuat peresmiannya tertunda hingga Juni 2020.

"Kita berharap nanti penataan pasar ini juga menerapkan protokol kesehatan, pedagang, tamu, dan pembeli harus pakai masker, sehingga siapapun yang masuk pasar harus pakai masker. Kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk," tegasnya.

(Baca juga: Ikut Live Streaming Raffi Ahmad, Maharani Kemala Dewi Beri Hadiah Mobil )

Pasa Ateh dibangun dengan konsep green building yang ramah lingkungan. Pasar kebanggaan masyarakat Minang ini, memiliki kapasitas 811 kios, serta 24 food court.

Luas bangunan Pasa Ateh mencapai 39.729 meter persegi. Kini pasar tersebut memiliki fasilitas tambahan berupa parkir di lantai dasar, toilet umum dan khusus difabel, musahala, ruang menyusui, area terbuka hijau, dan sarana proteksi kebakaran aktif.

Kembali di bukanya Pasa Ateh, diharapkan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Selain itu, Pasa Ateh juga menjadi salah satu ikon wisata belanja konveksi dan kuliner Sumatera Barat. Desain bangunannya menyatu dengan Taman Jam Gadang.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)