Penumpang Pesawat Pilih Mudik Lebih Awal untuk Hindari Harga Tiket Mahal
loading...
A
A
A
MAROS - Sejumlah calon penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin memilih mudik lebih awal jelang Lebaran Idul Fitri tahun ini, untuk menghindari harga tiket yang mahal.
Hingga H-9 menjelang Idul Fitri, Bandara Hasanuddin memang belum terlalu padat. Hanya beberapa calon penumpang dari berbagai daerah, di luar Sulawesi memutuskan pulang kampung lebih awal.
Salah satu calon penumpang pesawat, Nimas Apriliadini. mengatakan dirinya sengaja pulang lebih awal, karena setiap hari harga tiket mudik semakin mahal. Apalagi kata dia, dia harus berangkat tiga orang bersama kerabatnya yang lain.
"Saya rencana mau mudik ke Bangka Belitung. Memang sengaja pulang lebih awal. Karena takut tiket pesawat semakin mahal. Pasti akan terasa berat jika harga tiket naik lagi," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di ruang check in di Bandara Sultan Hasanuddin.
Dia mengaku, harga tiket yang dibelinya beberapa hari lalu tersebut, mengalami kenaikan. Hanya selang beberapa jam saja kata dia, harga tiket di aplikasi pembelian tiket pesawat itu naik dari awal dia mengecek harga tiket pertama.
"Ada kenaikan harga. Padahal beberapa jam sebelumnya harganya belum terlalu mahal. Tapi karena mempertimbangkan sesuatu makanya belum dibeli. Eh pas mau beli ternyata harganya sudah naik lagi. Makanya kami putuskan beli saat itu, dan berangkat sekarang. Karena takutnya kalau mendekati hari lebaran, harganya akan semakin mahal," tegasnya.
Terkait aturan pemerintah yang mensyaratkan anti gen dan PCR bagi mereka yang baru melakukan vaksin 1 dan dua, Nimas mengaku hal itu tidak memberatkan dia. Hal itu wajar dilakukan pemerintah.
"Kami juga sudah melakukam rapid antigen, dan Alhamdulillah sehat. Ini juga demi kebaikan kita semua kan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang calon penumpang pesawat Tujuan Surabaya, Titi juga mengaku mudik lebih awal karena menghindari harga tiket yang mahal.
Perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Makassar ini mengaku, sengaja ambil cuti menjelang H-9. Saat ini dia masih bisa membeli tiket pesawat tujuan Surabaya dengan harga Rp900 ribu.
"Sekarang harga tiket pesawat masih di kisaran Rp900 ribu. Kalau lewat hari ini itu harga tiketnya sudah mahal, sudah di atas harga satu jutaan," jelasnya.
Di saat yang sama, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto mengakui, jika melihat kondisi bandara saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang. Diperkirakan mereka adalah calon penumpang yang memilih mudik lebih awal dibandingkan jadwal cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah.
Melihat animo masyarakat yang ingin mudik lebih awal tersebut, membuat pihak Managemen PT Angkasa Pura mulai mempersiapkan kegiatan arus mudik tetsebut.
"Kami sudah mempersiapkan SDM dan operasional untuk menyambut kegiatan mudik calon penumpang yang akan berangkat ke tujuan masing-masing. Harapan kami, selama mereka menunggu keberangkatan pesawat, maka mereka bisa nyaman di area ruang tunggu keberangkatan," jelasnya.
Iwan Risdianto merinci, dalam kurun waktu empat hari ini, tercata pergerakan lalu lintas di Bandara Sultan Hasanuddin Periode 18-21 April 2022, terlihat ada kenaikan bila dibandingkan tahun lalu.
"Ada kenaikan dari tahun lalu, baik dari jumlah penumpang, maupun jumlah pesawat. Untuk jumlah pesawat terlihat ada kenaikan sebesar 2,9%. Sementara penumpang naik sekitar 28%, bila dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Tahun lalu, jumlah pesawat sebanyak 809 pergerakan, sementara tahun 2022 ini jumlah pergerakan pesawat tercatat 833 pergerakan. Sementara untuk jumlah penumpang di tahun 2021 tercatat sekitar 72.842 penumpang. Tahun ini di periode yang sama tercatat 93.356 penumpang.
Hingga H-9 menjelang Idul Fitri, Bandara Hasanuddin memang belum terlalu padat. Hanya beberapa calon penumpang dari berbagai daerah, di luar Sulawesi memutuskan pulang kampung lebih awal.
Salah satu calon penumpang pesawat, Nimas Apriliadini. mengatakan dirinya sengaja pulang lebih awal, karena setiap hari harga tiket mudik semakin mahal. Apalagi kata dia, dia harus berangkat tiga orang bersama kerabatnya yang lain.
"Saya rencana mau mudik ke Bangka Belitung. Memang sengaja pulang lebih awal. Karena takut tiket pesawat semakin mahal. Pasti akan terasa berat jika harga tiket naik lagi," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di ruang check in di Bandara Sultan Hasanuddin.
Dia mengaku, harga tiket yang dibelinya beberapa hari lalu tersebut, mengalami kenaikan. Hanya selang beberapa jam saja kata dia, harga tiket di aplikasi pembelian tiket pesawat itu naik dari awal dia mengecek harga tiket pertama.
"Ada kenaikan harga. Padahal beberapa jam sebelumnya harganya belum terlalu mahal. Tapi karena mempertimbangkan sesuatu makanya belum dibeli. Eh pas mau beli ternyata harganya sudah naik lagi. Makanya kami putuskan beli saat itu, dan berangkat sekarang. Karena takutnya kalau mendekati hari lebaran, harganya akan semakin mahal," tegasnya.
Terkait aturan pemerintah yang mensyaratkan anti gen dan PCR bagi mereka yang baru melakukan vaksin 1 dan dua, Nimas mengaku hal itu tidak memberatkan dia. Hal itu wajar dilakukan pemerintah.
"Kami juga sudah melakukam rapid antigen, dan Alhamdulillah sehat. Ini juga demi kebaikan kita semua kan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang calon penumpang pesawat Tujuan Surabaya, Titi juga mengaku mudik lebih awal karena menghindari harga tiket yang mahal.
Perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Makassar ini mengaku, sengaja ambil cuti menjelang H-9. Saat ini dia masih bisa membeli tiket pesawat tujuan Surabaya dengan harga Rp900 ribu.
"Sekarang harga tiket pesawat masih di kisaran Rp900 ribu. Kalau lewat hari ini itu harga tiketnya sudah mahal, sudah di atas harga satu jutaan," jelasnya.
Di saat yang sama, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto mengakui, jika melihat kondisi bandara saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang. Diperkirakan mereka adalah calon penumpang yang memilih mudik lebih awal dibandingkan jadwal cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah.
Melihat animo masyarakat yang ingin mudik lebih awal tersebut, membuat pihak Managemen PT Angkasa Pura mulai mempersiapkan kegiatan arus mudik tetsebut.
"Kami sudah mempersiapkan SDM dan operasional untuk menyambut kegiatan mudik calon penumpang yang akan berangkat ke tujuan masing-masing. Harapan kami, selama mereka menunggu keberangkatan pesawat, maka mereka bisa nyaman di area ruang tunggu keberangkatan," jelasnya.
Iwan Risdianto merinci, dalam kurun waktu empat hari ini, tercata pergerakan lalu lintas di Bandara Sultan Hasanuddin Periode 18-21 April 2022, terlihat ada kenaikan bila dibandingkan tahun lalu.
"Ada kenaikan dari tahun lalu, baik dari jumlah penumpang, maupun jumlah pesawat. Untuk jumlah pesawat terlihat ada kenaikan sebesar 2,9%. Sementara penumpang naik sekitar 28%, bila dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Tahun lalu, jumlah pesawat sebanyak 809 pergerakan, sementara tahun 2022 ini jumlah pergerakan pesawat tercatat 833 pergerakan. Sementara untuk jumlah penumpang di tahun 2021 tercatat sekitar 72.842 penumpang. Tahun ini di periode yang sama tercatat 93.356 penumpang.
(agn)