Hari Bumi, Masyarakat Gresik Diajak Tukar Sampah Plastik dengan 8.600 Paket Sembako
loading...
A
A
A
GRESIK - Memperingati Hari Bumi dan menjelang Lebaran, Petrokimia Gresik membagikan 8.600 paket sembako senilai Rp700 juta untuk masyarakat di delapan desa/kelurahan sekitar perusahaan, Rabu (20/4/2022). Uniknya, penerima bantuan wajib mengumpulkan sampah plastik di lingkungannya untuk ditukar dengan paket sembako secara gratis.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, program ini sekaligus menjadi wujud peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April setiap tahunnya.
“Dalam hal ini, kami tidak hanya memberikan bantuan sembako secara cuma-cuma, tapi juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah plastik, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat ganda,” ujarnya sesuai menyerahkan bantuan secara simbolis di Balai Desa Roomo, Gresik.
Melalui program ini, para penerima bantuan harus menukar lima sampah botol plastik untuk setiap paket sembako. Sampah plastik yang terkumpul kemudian akan dikelola oleh Bank Sampah binaan Petrokimia Gresik di masing-masing wilayah.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengungkapkan capaian Propernas Emas yang diraih Petrokimia Gresik akhir tahun lalu menjadi motivasi tersendiri bagi perusahaan untuk terus meningkatkan standarisasi program di bidang lingkungan. Selanjutnya program penukaran sampah plastik dengan sembako gratis ini menjadi salah satu implementasinya.
“Ini merupakan aksi kecil, namun kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan 3R yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan rescycle (mendaur ulang) sampah yang masih dapat didayagunakan,” tandasnya.
Sementara itu, setiap paket sembako yang dibagikan terdiri dari 3 kg beras, 1 liter minyak goreng dan 5 bungkus mi instan. Bantuan tersebut dibagikan untuk masyarakat Ngipik (495 paket), Sukorame (925 paket), Karangturi (930 paket), Karangpoh (875 paket), Tlogopojok (1.500 paket), Kroman (875 paket), Lumpur (1.500 paket) dan Desa Roomo (1.500 paket).
Kepala Desa Roomo, Rusdiyanto mengapresiasi kepedulian Petrokimia Gresik terhadap masyarakat dan lingkungan. Menurutnya, program penukaran sampah plastik dengan sembako gratis ini sejalan dengan program pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Pemkab Gresik.
“Semoga bantuan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Karena pengelolaan sampah yang tepat itu harus dimulai dari lingkup keluarga,” ujarnya.
Dwi Satriyo menegaskan bahwa Petrokimia Gresik sebagai anggota holding Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan maupun charity.
“Kemajuan perusahaan harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Komitmen ini akan terus kami tingkatkan dan wujudkan melalui berbagai program, khususnya menjelang peringatan 50 tahun perusahaan tahun ini,” tandasnya.
Ditemui terpisah, salah satu penerima bantuan, Musidah mengaku lebih termotivasi untuk mengelola sampah plastik setelah mengikuti program ini.Menurutnya, disamping melestarikan lingkungan, manfaat ekonomis yang diperoleh dengan mengelola sampah secara tepat juga cukup besar.
“Saya berharap program ini bisa terus berlangsung tiap tahunnya. Sehingga kami bersama keluarga lainnya semakin termotivasi untuk peduli terhadap lingkungan” ujar Musidah.
Sebelumnya, menjelang Ramadhan Petrokimia Gresik telah menyalurkan bantuan senilai Rp612 juta untuk 85 masjid dan musala, serta 50 pondok pesantren dan panti asuhan di sekitar perusahaan.
Selanjutnya, melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Petrokimia Gresik juga telah menyalurkan bantuan kepada 1.486 mustahik yang ada di sekitar perusahaan senilai Rp278,35 juta.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, program ini sekaligus menjadi wujud peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April setiap tahunnya.
“Dalam hal ini, kami tidak hanya memberikan bantuan sembako secara cuma-cuma, tapi juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah plastik, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat ganda,” ujarnya sesuai menyerahkan bantuan secara simbolis di Balai Desa Roomo, Gresik.
Melalui program ini, para penerima bantuan harus menukar lima sampah botol plastik untuk setiap paket sembako. Sampah plastik yang terkumpul kemudian akan dikelola oleh Bank Sampah binaan Petrokimia Gresik di masing-masing wilayah.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengungkapkan capaian Propernas Emas yang diraih Petrokimia Gresik akhir tahun lalu menjadi motivasi tersendiri bagi perusahaan untuk terus meningkatkan standarisasi program di bidang lingkungan. Selanjutnya program penukaran sampah plastik dengan sembako gratis ini menjadi salah satu implementasinya.
“Ini merupakan aksi kecil, namun kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan 3R yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan rescycle (mendaur ulang) sampah yang masih dapat didayagunakan,” tandasnya.
Sementara itu, setiap paket sembako yang dibagikan terdiri dari 3 kg beras, 1 liter minyak goreng dan 5 bungkus mi instan. Bantuan tersebut dibagikan untuk masyarakat Ngipik (495 paket), Sukorame (925 paket), Karangturi (930 paket), Karangpoh (875 paket), Tlogopojok (1.500 paket), Kroman (875 paket), Lumpur (1.500 paket) dan Desa Roomo (1.500 paket).
Kepala Desa Roomo, Rusdiyanto mengapresiasi kepedulian Petrokimia Gresik terhadap masyarakat dan lingkungan. Menurutnya, program penukaran sampah plastik dengan sembako gratis ini sejalan dengan program pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Pemkab Gresik.
“Semoga bantuan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Karena pengelolaan sampah yang tepat itu harus dimulai dari lingkup keluarga,” ujarnya.
Dwi Satriyo menegaskan bahwa Petrokimia Gresik sebagai anggota holding Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan maupun charity.
“Kemajuan perusahaan harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Komitmen ini akan terus kami tingkatkan dan wujudkan melalui berbagai program, khususnya menjelang peringatan 50 tahun perusahaan tahun ini,” tandasnya.
Ditemui terpisah, salah satu penerima bantuan, Musidah mengaku lebih termotivasi untuk mengelola sampah plastik setelah mengikuti program ini.Menurutnya, disamping melestarikan lingkungan, manfaat ekonomis yang diperoleh dengan mengelola sampah secara tepat juga cukup besar.
“Saya berharap program ini bisa terus berlangsung tiap tahunnya. Sehingga kami bersama keluarga lainnya semakin termotivasi untuk peduli terhadap lingkungan” ujar Musidah.
Sebelumnya, menjelang Ramadhan Petrokimia Gresik telah menyalurkan bantuan senilai Rp612 juta untuk 85 masjid dan musala, serta 50 pondok pesantren dan panti asuhan di sekitar perusahaan.
Selanjutnya, melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Petrokimia Gresik juga telah menyalurkan bantuan kepada 1.486 mustahik yang ada di sekitar perusahaan senilai Rp278,35 juta.
(shf)