Limbah Menyembur ke Sungai Citarum, Diduga dari Pipa Industri Bawah Tanah
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kondisi air Sungai Citarum yang berada di Kampung Cibingbin, RW 04, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga tercemar oleh limbah industri.
Pasalnya, dari hasil pantauan terlihat jelas semburan limbah industri dari sebuah pipa bawah tanah yang mengalir langsung ke aliran sungai. Limbah tersebut berbentuk busa berwarna putih dan mengeluarkan bau tak sedap.
Menurut warga sekitar, keadaan seperti itu bisa dilihat setiap pagi dalam beberapa waktu terakhir ini. Oleh karenanya warga merasa dirugikan karena aliran sungai itu menjadi sumber penghidupan banyak warga yang mencari ikan dan sumber air bagi pertanian.
"Limbahnya sering terlihat menyembur dan dibuang langsung ke Sungai Citarum. Ini sangat mengganggu manusia dan ekosistem lingkungan sungai," kata salah seorang warga Rosadi kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).
Dirinya bersama warga lainnya bahkan sempat mengukur tingkat keasaman atau Ph dan suhu air limbah yang dibuang ke aliran Sungai Citarum tersebut. Hasilnya sangat mencengangkan karena jauh melebihi ambang batas normal, yakni mencapai Ph 14 dan suhunya 40 derajat. Baca: Turis Australia Pengguna VoA Terbanyak ke Bali, Inggris Kedua.
Pihaknya sudah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB namun sama sekali tidak ada tindaklanjutnya. Sehingga dirinya bakal mengambil inisiatif mendatangi langsung pihak industri yang bersangkutan.
"Kalau keinginan warga berkomunikasi dengan pihak pabrik tidak direspons, warga akan bertindak tegas dengan menutup saluran pembuangan tersebut," ujarnya. Baca Juga: Kapal RB Bojoma 2906 Terbakar Hebat, 1 ABK Tewas dan 1 Terluka.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH KBB, Idad Saadudin mengatakan telah menerima laporan dari warga terkait pencemaran limbah tersebut. "Staf kami sedang cek ke lapangan bersama tim penegakan hukum (gakkum). Nanti akan dibuatkan berita acaranya," pungkasnya.
Pasalnya, dari hasil pantauan terlihat jelas semburan limbah industri dari sebuah pipa bawah tanah yang mengalir langsung ke aliran sungai. Limbah tersebut berbentuk busa berwarna putih dan mengeluarkan bau tak sedap.
Menurut warga sekitar, keadaan seperti itu bisa dilihat setiap pagi dalam beberapa waktu terakhir ini. Oleh karenanya warga merasa dirugikan karena aliran sungai itu menjadi sumber penghidupan banyak warga yang mencari ikan dan sumber air bagi pertanian.
"Limbahnya sering terlihat menyembur dan dibuang langsung ke Sungai Citarum. Ini sangat mengganggu manusia dan ekosistem lingkungan sungai," kata salah seorang warga Rosadi kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).
Dirinya bersama warga lainnya bahkan sempat mengukur tingkat keasaman atau Ph dan suhu air limbah yang dibuang ke aliran Sungai Citarum tersebut. Hasilnya sangat mencengangkan karena jauh melebihi ambang batas normal, yakni mencapai Ph 14 dan suhunya 40 derajat. Baca: Turis Australia Pengguna VoA Terbanyak ke Bali, Inggris Kedua.
Pihaknya sudah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB namun sama sekali tidak ada tindaklanjutnya. Sehingga dirinya bakal mengambil inisiatif mendatangi langsung pihak industri yang bersangkutan.
"Kalau keinginan warga berkomunikasi dengan pihak pabrik tidak direspons, warga akan bertindak tegas dengan menutup saluran pembuangan tersebut," ujarnya. Baca Juga: Kapal RB Bojoma 2906 Terbakar Hebat, 1 ABK Tewas dan 1 Terluka.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH KBB, Idad Saadudin mengatakan telah menerima laporan dari warga terkait pencemaran limbah tersebut. "Staf kami sedang cek ke lapangan bersama tim penegakan hukum (gakkum). Nanti akan dibuatkan berita acaranya," pungkasnya.
(nag)