Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Bagian Utara dan Timur Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi sebagian wilayah Sulsel masih akan diguyur hujan lebat beberapa hari kedepan. Bencana yang diakibatkannya patut diwaspadai. Baca : 3 Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lutim, 1 Timpa Rumah Warga
Prakirawan cuaca BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha Pahlawan mengaku, kondisi iklim di tiap wilayah Sulsel berbeda. Ada yang dikatakan sudah mulai masuk musim kemarau, adapula beberapa daerah lainnya yang memasuki musim hujan.
"Untuk saat ini kondisi musim di wilayah Sulsel bagian Timur memang masih musim hujan. Sehingga potensi hujan dengan instensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi," tutur Rizky kepada SINDOnews, kemarin.
Dia menjelaskan, potensi hujan sedang hingga lebat tidak hanya terjadi di wilayah Sulsel bagian Timur. Cuaca ekstrem juga patut diwaspadai di daerah Sulsel bagian Utara. Kondisi ini diprediksi terjadi selama tiga hari kedepan.
"Dalam tiga hari kedepan, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan kilat, petir maupun angin kencang di wilayah Sulsel bagian Timur, meliputi wilayah Sinjai, Bone, Sengkang, dan sebagian wilayah Bulukumba," papar dia.
Sementara di wilayah Sulsel bagian Utara diantaranya di daerah Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Intensitas hujan sedang hingga lebat diperkirakan berpotensi bisa terjadi sepanjang hari.
Dengan kondisi itu, dia tak menampik di wilayah Utara dan Timur Sulsel patut mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi. Kecepatan angin juga tergolong kencang, bisa mencapai 50 kilomter per jam.
Baca Juga : Hujan Lebat, Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bantaeng
"Wilayah khusus bagian Timur dan Utara perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi," sebut dia. Bencana yang dimaksud, seperti angin kencang, angin puting beliung, banjir, hingga tanah longsor.
Beberapa hari sebelumnya BMKG Wilayah IV Makassar mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfir yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulsel bagian Utara dan Timur. Dimana telah terjadi peningkatan intensitas curah hujan secara berturut-turut dengan kategori lebat hingga ekstrem lebih dari 50 mm/hari.
Kondisi ini sempat membuat wilayah Sulsel bagian Timur lainnya, yakni Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto. Akibat curah hujan yang tinggi, kedua wilayah itu dilanda banjir pada 12 Juni lalu.
Prakirawan cuaca BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha Pahlawan mengaku, kondisi iklim di tiap wilayah Sulsel berbeda. Ada yang dikatakan sudah mulai masuk musim kemarau, adapula beberapa daerah lainnya yang memasuki musim hujan.
"Untuk saat ini kondisi musim di wilayah Sulsel bagian Timur memang masih musim hujan. Sehingga potensi hujan dengan instensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi," tutur Rizky kepada SINDOnews, kemarin.
Dia menjelaskan, potensi hujan sedang hingga lebat tidak hanya terjadi di wilayah Sulsel bagian Timur. Cuaca ekstrem juga patut diwaspadai di daerah Sulsel bagian Utara. Kondisi ini diprediksi terjadi selama tiga hari kedepan.
"Dalam tiga hari kedepan, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan kilat, petir maupun angin kencang di wilayah Sulsel bagian Timur, meliputi wilayah Sinjai, Bone, Sengkang, dan sebagian wilayah Bulukumba," papar dia.
Sementara di wilayah Sulsel bagian Utara diantaranya di daerah Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Intensitas hujan sedang hingga lebat diperkirakan berpotensi bisa terjadi sepanjang hari.
Dengan kondisi itu, dia tak menampik di wilayah Utara dan Timur Sulsel patut mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi. Kecepatan angin juga tergolong kencang, bisa mencapai 50 kilomter per jam.
Baca Juga : Hujan Lebat, Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bantaeng
"Wilayah khusus bagian Timur dan Utara perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi," sebut dia. Bencana yang dimaksud, seperti angin kencang, angin puting beliung, banjir, hingga tanah longsor.
Beberapa hari sebelumnya BMKG Wilayah IV Makassar mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfir yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulsel bagian Utara dan Timur. Dimana telah terjadi peningkatan intensitas curah hujan secara berturut-turut dengan kategori lebat hingga ekstrem lebih dari 50 mm/hari.
Kondisi ini sempat membuat wilayah Sulsel bagian Timur lainnya, yakni Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto. Akibat curah hujan yang tinggi, kedua wilayah itu dilanda banjir pada 12 Juni lalu.